SURIYA

Ketika namaku disebut, aku seakan tak memiliki arti. Datanglah pada sanubariku... pasti Kau dapati selayaknya sahabat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Salah Siapa?
Mencari Keadilan

Salah Siapa?

Hari aku belanja di sebuah supermarket bahan bangunan di daerah Depok. Cukup terkenal memang. Di samping promo harga murah, barang-barangnya pun menarik.

Alkisah aku belanja dengan cukup banyak mengingat rumahku sedang renovasi. Sampai kasir membayar, lalu aku melanjutkan proses berikutnya yakni ke bagian pengantaran barang.

Setelah penginputan administrasi petugas tersebut berkata, "maaf pak, bapak terkena boaya antar."

Dengan rasa kaget aku bertanya, "Kok bisa? Biasanya nggak kena..." maksudku di sini adalah biaya antar.

"Iya pak, khan lebih dari sepuluh kilo. Jadi bapak kena tambahan biaya." Jawabnya dengan wajah ketus dan yakin akan menang.

"Maaf mas, saya sudah sering belanja di sini dan diantar juga, tapi nggak kena biaya antar..." sanggahku sambil bertanya kembali.

"Mungkin bukan saya pak, yang jaga itu teman saya pak. Kalau bapak ketemu saya, pasti akan kena biaya juga." Ujarnya menjawab pertanyaanku.

Tambah gemes juga nih. Rasanya mau tahu siapa yang benar. "Mas, mau yang jaga siapapun, entah itu teman mas, atau mas yang jaga sendiri, bahkan hatu sekalipun pasti memiliki SOP!" Kataku agak keras.

"Saya sudah belanja hampir lima kali. Dan kelima-limanya tidak ada satupun yang bermasalah, jadi bahian mana yang harus salah? Hanya ketika mas yang jaga saja bermasalah." Kataku memberi argumentasi dan informasi kepadanya.

"Iya pak, tapi bapak lebih dari sepuluh kilo. Kalau tidak lebih, bapak free.." ujarnya sampai terlihat kesal.

"Saya mengerto. Bukan hanya  bayarnya yang saya masalahkan, tetapi hitungan jarak mas dan yang lainnya kenapa berbeda?" Lanjutku lagi, "Saya dengan yang lainnya sama tidak ada masalah, tetapi dengan mas ada masalah.." sahutku kesal.

Akhirnya si mas tadi pergi dari hadapanku sambil membawa bon belanjaanku ke tempat entah kemana mas itu bertanya dan mengadu.

Kira-kira hampir enam menit, mas itu kembali kehadapanku. 

"Baik pak, hari ini bisa bapak free. Kalau besok bapak nggak bisa." Ujarnya seakan tidak rela.

"Baik mas, kalau besok saya tidak bisa, besok saya tidak akan belanja di sini lagi." Tukasku.

Di sini saya hendak mengajarkan betapa kita tidak harus menyalqhkan teman lain. fokus saja kenapa hari ini salah dan berbeda.  Bukan kah semua pekerjaan memiliki SOP tersendiri secara detail? Lantas salah pembeli di mana ?

Perhatikan juga keseimbangan pelayanan. Jika nanti mas tersebut mempertahankan prinsipnya, maka akan mendapatkan kerugian besar karena bisa saja pembeli membatalkan belanjaannya.

Yang menarik di sini adalah bagaimana pembeli berusaha mempertahankan argumennya dan haknya sebagai pembeli dengan azas keadilan. Dan manajemen sendiri seharusnya juga membekali swmua pegawainya dengan prinsip-prinsip tenantang manajemen pemasaran dan kepuasan pelanggan.

Bukan egois dan tidak mau kalah, hanya saja kita akan mendapatkan kesempatan untu dibodohi.

Cek barang anda, pastikan semuanya terpenuhi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post