Kata itu sangat meyakinkanku. Workshop sagusabu bekasi angkatan IV memberikan segalanya tentang arti persaudaraan. Ada kehangatan mengalir, kasih sayang yang tercurah dan keikhlasan penuh cinta. Saya pada awalnya merasa tidak mampu melakukan sesuatu untuk menulis walau hanya secoret tinta, tetapi saat bersama mereka saya bisa membuat kalimat yang indah.

Gelak tawa dan semangat sama-sama berbaur dengan lintasan aksara yang bermakna. Nara sumber yang piawai memainkan kata demi kata sehingga mampu membius keingintahuan kita dan meninggalkan jejak ilmu di dalam otak kita. Tak pernah saya mengalami hal seperti ini. Pelatihan-pelatihan sebelumnya hanya wangi yang menyembur harum lalu hilang terbawa jantannya sang angin.

Menjadi penulis bukan tujuan. Menulislah yang menjadi keinginan besar. Dibawah bimbingan Mas Eko, Mba Mugi juga saudara-sadara dalam sagusabu kita bisa melampaui rintangan yang besar menjadi kecil. Maju bersama SAGUSABU Bekasi angkatan IV. Pegang tangan sahabatmu bisikan kata "Kita bisa saudaraku".

Benarkah saudara tidak harus sedarah? Ya. Di sini kita semua saudara. Saling memberi, memahami, menghargai dan memiliki tujuan dan tekad yang sama yaitu memajukan literasi.