suriyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Si Manis

Anty… putri bungsu Pak Angga sejak berusia 3 tahun, suka sekali yang namanya kucing. Setiap ada kucing lewat di depan rumahnya ia selalu mengejar dan ingin menangkapnya. Kini ia telah berusia 9 tahun dan duduk dibangku kelas 3 SD. Namun sampai saat ini ia belum punya kucing peliharaan.

“Ayah mau lari pagi besok ya, aku ikut donk yah, kan hari minggu libur”, kata Anty minta ikut lari pagi bersama ayahnya.

“Iya… Anty bisa ikut lari pagi sama ayah besok”. Kalau begitu ayo cepat tidur supaya besok tak telat bangun”, kata Pak Angga sambil mengelus rambut putrinya.

“Baik yah…” sahut Anty menuruti perintah ayahnya sambil berlari ke kamarnya. Di kamar Anty tak langsung tidur, tetapi ia masih menyempatkan diri membuka buku doanya. Ia mulai konsentrasi membaca doa sebelum tidur, karena ia belum menghafalnya. Tak butuh waktu berapa lama, Anty sudah berlabuh di pulau kapuk mengarungi alam mimpi yang indah.

Kokok ayam jago dibelakang rumah dibarengi suara bedug di ujung gang mengagetkan Anty. Ia mengucek matanya lalu memandang ke arah jam dinding di atas meja belajarnya dan berucap, Alhamdulillah aku belum terlambat. Anty bergegas menuju dapur untuk berwhuduh dan ikut ayah ibunya shalat shubuh berjamaah.

Pak Angga yang sudah siap dengan setelan baju olahraga melirik ke kamar Anty sambil berguman, Anty kok belum keluar kamar juga. “Anty… kamu jadi ikut ayah lari pagi?” tanya Pak Angga sambil berjalan keluar.

Iya… ayah, tunggu sebentar, Anty masih ambil handuk kecil,” kata Anty sambil berlari keluar menemui ayahnya yang sedang pemanasan di teras di depan.

Anty dan ayahnya lari pagi mengelilingi tribun lapangan sepak bola dekat rumahnya. Anty ngap – ngapan menarik napas, karena capek dan tak bisa menyusul ayahnya yang memang seorang olahragawan. Anty beristrahat sejenak di trotoar sambil melap keringatnya yang sudah bercucuran. Tiba – tiba ia mendengar suara kucing di selokan tak jauh dari tempatnya duduk. Ia lalu mendekat dan melihat seekor kucing sedang menatapnya minta dikasihani supaya bisa keluar dari got yang berlumpur.

“‘Ayah… berhenti, sini sebentar, bantu Anty mengeluarkan kucing di got itu”, katanya sambil menunjuk ke got. Ayahnya lalu mendekat dan membantu Anty mengeluarkan kucing itu.

“Ayah … Anty boleh membawa pulang ini kucing, soalnya kasihan dia kedinginan dan lapar”, katanya sambil merengek.

“Kamu yakin mau membawa pulang kucing yang kumal dan dekil ini”, kata Pak Angga untuk meyakinkan keputrinya sambil menunjuk kucing dekil itu.

“Iya ayah… kasihan kucing ini, dia kedinginan dan lapar, kalau sudah dimandikan pasti dia sangat cantik, itu matanya berkilau seperti bintang”, kata Anty meyakinkan ayahnya.

“Baiklah, kalau memang kamu berniat merawat kucing ini, tapi kamu harus memandikannya sampai di rumah dan memberinya makan”, kata Pak Angga sambil mengajak putrinya pulang.

“Bu… minta tolong bu, Anty dibawakan sabun sama handuk mandinya yang tergantung dikamar mandi”, teriak Anty setelah sampai di rumah.

“Ada apa Anty”? kamu jangan mandi dulu, tidak baik mandi sebelum keringat kering, kata Bu Any. Anty menjelaskan bahwa bukan aku yang mau mandi tetapi akan memandikan kucing yang ditemukannya di dalam got. Anty akan merawat dan menyayanginya serta memberinya makan supaya dia tidak pergi kemana – mana. Anty akan memberinya nama Si Manis.

Sudah beberapa hari Si Manis kucing kesayangannya menjadi teman main yang mengasyikkan bagi Anty. Manis yang merasa mendapatkan tuan yang sayang padanya juga senantiasa bermanja dipangkuan Anty.

Si Manis memang kucing yang punya rasa terimakasih, karena merasa disayang makanya dia tak pernah puk atau pipis dalam rumah bahkan tak pernah mengambil ikan di meja makan walaupun tergeletak begitu saja.

Semua teman – teman Anty yang pernah melihat si Manis juga menyukai dan menyayanginya. Tak salah memang dia diberi nama si Manis karena tingkahnya yang begitu lucu dan menggemaskan bagi siapa saja yang melihatnya.

Sehat terus ya Manis dan jangan nakal, aku sayang sama kamu… kata Anty sambil membelai bulunya yang halus.

#SemogaBermanfaat

#StayAtHome

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulis H-117

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus sekali ceritanya bun..Anty penyayang kucing... keren bun...moga sukses selalu

11 Jul
Balas

Trimakasih, salam literasi

13 Jul

keren bun, salam literasi..

11 Jul
Balas

Trimakasih,,, salam semangat

13 Jul

Bagus

11 Jul
Balas

Trimakasih.. Salam literasi

13 Jul



search

New Post