Surti Harjanti

Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Tuntang. Ibu dari tiga anak. Tinggal di Candirejo, Tuntang. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Lidah dan Perut tidak Sepaham

Saya dulu pencinta masakan yang dibuat dari gori alias nangka muda. Apalagi ibu saya piawai dalam mengolah gori. Gori bisa dimasak menjadi sayur lodeh, opor, sambal goreng maupun gudeg. Saya paling suka dengan gudeg. Gudeg hasil olahan ibu selalu jadi favorit. Yang menjadi rebutan adalah dengkul sapi dan tetelannya. Nyaaaam. Nak nan.

Saya sangat suka makan gudeg dengan kerupuk terung. Gudeg dilumat dengan nasi putih lalu kerupuk diremas dan ditaburkan di atas nasi. Makan dengan menggunakan tangan kosong agar terasa lebih nikmat. Apalagi ditambah cabai rawit sebagai ceplusan. Wah, nikmat sekali rasanya.

Seiring berjalannya waktu, perut saya kurang mampu menoleransi gori. Setiap kali mengonsumsi masakan berbahan gori, perut saya kembung dan sebah. Akhirnya saya mengurangi konsumsi sayur gori.

Hari Rabu yang lalu, seorang rekan kerja membawa megono. Aromanya sangat menggugah selera. Ada aroma kecombrang yang membuat hidung saya kembang kempis. Apalagi saat saya melihat penyajiannya. Megono dicampur dengan nasi putih, kedelai rebus dan ikan asin goreng, disajikan di atas selembar daun jati. Wah, akhirnya saya tergoda juga. Saya makan dengan lahap. Apalagi energi saya lumayan terkuras untuk mengurusi kegiatan donor darah di sekolah. Saya juga merasa lapar setelah saya mendonorkan darah.

Semua berjalan baik-baik saja. Selepas Isya saya tidur. Pukul 22.15 terbangun dan menyadari suami tidak di kamar. Beliau tertidur di ruang depan beralaskan karpet. Saya pindah tempat ke samping suami. Saat saya mencoba tidur kembali, perut saya terasa sangat mulas. Saya mencoba mengabaikan rasa mulas itu dengan kembali memejamkan mata. Namun rasa mulas itu semakin meningkat intensitasnya.

Waduh, akhirnya saya harus bergegas ke kamar mandi. Ternyata hanya cairan yang keluar dengan intensitas tinggi seperti sedang bermain perang-perangan menggunakan pistol air. Setelah selesai saya mencoba tidur kembali. Beberapa menit kemudian terasa mulas dan saya harus kembali ke kamar mandi. Begitu seterusnya sampai pagi walaupun sebenarnya saya sudah mengonsumsi obat anti diare.

Lemas. Ingin rasanya saya bolos kerja tapi kok tidak sampai hati. Ya sudahlah, semampu saya dalam mengajar. Namun karena saya tidak kuat, kurang lebih pukul sebelas saya pulang untuk beristirahat.

Satu pelajaran penting buat saya. Jangan menuruti lidah saat lidah dan perut tidak sepaham. Semoga hanya sekali itu saja.

Alhamdulillaah sekarang saya sudah sembuh.

#ngonokuwiyoteteprasudaawakku

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju bunda, kadang mulut dengan perut tidak sejalan

12 Oct
Balas

Iya. Mulutnya mau perutnya menolak. Kasihan si perut harus menerima saja keinginan mulut. Hasilnya? Protes keras. Hiks.

12 Oct

Untung sayur gori tidak begitu suka. Jadi ... Aman deh. Gori kalau di tempat asalku kota Pati namanya "tewel". Bagus juga namanya. Gori atau tewel. Mungkin daerah lain mempunyai nama nyeleneh juga.

12 Oct
Balas

Biasanya saya tidak mau menyentuh masakan gori, tapi kondisi lapar dan melihat teman yang temal temel jadi kepingin.

12 Oct

Wowwww gudeg, jesukaanku, walau sy orang bekasi jabar. Betul sekali bunda, apalagi bila sdh jelita, jelang lima puluh tahun. Namun sy sih masih makan apa saja, alhamdulillah belum bersoal. Salam kenal bunda dan barakallah

12 Oct
Balas

Salam kenal juga Bun, sebenarnya saya hanya berpantang makanan mahal saja. Hehehe. Perut saya sensitif terhadap makanan yang mengandung gas, seperti; nangka muda, bunga kol, brokoli dan kol. Hasilnya kembung dan mulas.

12 Oct



search

New Post