Surya Lailana Putra MS

Alumni PPS UNP. Guru Kelas SDN 02 Koto Balingka, Kec. Koto Balingka, Kab. Pasaman Barat, Prov. Sumatra Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjadi Guru Kreatif

Menjadi Guru Kreatif

Menjadi guru yang kreatif

Kisah menarik penulis dapatkan ketika masih berstatus sebagai pelajar di Madrasah Aliyah sekitar lima tahun yang lalu, dalam suatu ketika bapak guru bercerita ketika Jepang menderita kekalahan akibat perang dunia yang memaksa negeri sakura ini kehilangan sebagian besar penduduk beserta harta bendanya. Kekalahan yang menyakitkan dan menjadi peristiwa kelam dan tidak bisa terlupakan oleh perjalanan sejarah. Tanah dan air yang menjadi sumber kehidupan tidak bisa lagi jadi tumpuan karena tercemar oleh ribuan zat kimia bom atom. Setelah menyaksikan kehancuran negerinya, sang kaisar mengumpulkan beberapa pengikut terbaiknya yang masih tersisa. Apa yang ditanyakan pertama kali oleh sang kaisar ? sangat simpel. ‘’ berapa guru yang masih hidup di negeri kita ini ? ‘’ begitulah peran guru dimata bangsa jepang. Guru memiliki popularitas dan kewibawaan yang luar biasa. Guru adalah tonggak kehidupan bangsa bagi bangsa Jepang. Bagaimana dengan Indonesia ?

Kisah diatas haruslah bisa menjadi peletup semangat untuk berperan aktif dalam mendidik siswa kita. Guru adalah profesi yang mulai. Dengan berperan aktif dalam menanamkan nilai dan membentuk karakter anak bangsa menjadi generasi yang kreatif, inovatif dan produktif, maka jelaslah ini adalah investasi yang sangat berharga yang akan terus mengalir sampai kelak di akhirat nanti. Sekarang sebuah analogi mucul. Untuk mencetak kader (baca : anak didik) yang kreatif maka dibutuhkanlah guru yang kreatif. Bagaimana caranya menjadi guru yang kreatif ?

Yang harus dilakukan adalah merubah pola pikir kita menjadi pola pikir pendidik yang kreatif. Pakar Otak, Jansen Sinamo seperti yang dikutip Henry Margono dkk dalam bukunya ‘’ Manajemen Insan Sempurna, the Real Secret to balance your life’’ menggabungkan teori beberapa pakar dengan merumuskan teknik berpikir kreatif sebagai berikut : 1) tiru dan modifikasi. Dengan meniru cara orang lain yang lebih sukses dan kita sedikit memberi polesan atau modifikasi kita akan mendapat produk baru yang lebih efektif. Namun yang harus diperhatikan, kita dilarang melanggar hak cipta orang lain. 2) langgar dan hilangkan. Kita bisa mengamati pola lama kita, jika memang harus berubah kearah yang lebih baik, maka kita wajib melanggarnya. 3) gugat dan provokasi. Ini dapat terbentuk manakala kita memahami dan menyakini tidak ada konsep atau produk yang sempurna maka kita gugat dengan mengajukan pertanyaan yang provokatif. Kopi misalnya, mengapa kopi harus bentuk minuman? Maka kita akan dapat produk kopi berbentuk permen. 4) lihat dari arah sebaliknya. kita melihat sesuatu dari terbalik 180%. Krisis adalah bahaya tapi krisis memberikan kita peluang untuk maju. 5) gunakan tamsil/ ibarat. Misalnya memakai tamsil pohon untuk memahami organisasi. 6) ganti paradigma. Kita bisa belajar dengan lebih baik lagi manakala kita merubah paradigma yang ada dengan paradigma yang lain yang lebih baik lagi. 7) gabungkan secara sinergistik. Teknik ini menggabungkan antara satu gagasan dengan gagasan lain untuk memperoleh produk yang lebih unggul.

Dengan teori ini, kita akan mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Yang patut kita ingat adalah semua hal didunia ini adalah untuk belajar. Dengan belajar kita bisa memperoleh ilmu. Dengan ilmu, kita bisa meraih apa yang menjadi tujuan kita. Begitu pentingnya ilmu, Allah berfirman dalam QS. Al Mujadilah 58 :11, ‘’Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat’’.

Mendidik di sisi lain, bukanlah berarti harus dalam tatanan formal lembaga pendidikan akan tetapi dalam artian luas mendidik adalah berbagi informasi, mendidik adalah menyebar nilai-nilai sosial kemasyarakatan, mendidik adalah membangun kepedulian sosial dan mendidik adalah mencintai sepenuh hati. Sepenuh jiwa dan raga. Dan senyum terbaik setiap anak didik karena pelayanan kita adalah sesuatu yang sangat berharga nilainya. Semangat yang tak pernah padam marilah kita kobarkan. Biarkan ia menyala dalam hati, mengalir dalam darah, menguatkan tulang kita dalam berproses dalam kegiatan pembelajaran kita. Mari kita jadikan cinta kita kepada ilmu, anak didik dan proses belajar yang kreatif dan islami dapat mengantarkan mereka sebagai khoiru ummah anfauhum linnas wa ahsanuhum khuluqon... amiin..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dahsyat

25 Nov
Balas

Alhamdulillah. Berkat bimbingan Pak Leck ini.

26 Nov

Pak Surya tulisannya subhanallah keren banget....

25 Nov
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih Bu

26 Nov

Belajar pada tradisi negara lain yg positif...membuat tulisan ini semakin inspiratif

24 Nov
Balas

Iya bu. Kita harus terus mengambil nilai positif agr bisa menjadi guru yang kreatif

24 Nov

Luar biasa ulasanya pak, sangat berbobot, salam literasi. Sehat dan sukses selalu. Barakallah.

24 Nov
Balas

alhamdulillah Pak. Salam literasi juga Pak

25 Nov

luar biasa guru harus kreatif

24 Nov
Balas

Iya. Betul sekali pak

25 Nov

Hidup guru. Mari. Kita sama membuat buku. Di mwc. Tq.

24 Nov
Balas

Hidup. Tetap semangat, selesaikan naskah, jangan telat !!!

24 Nov



search

New Post