Suryani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Culture Shock

Seperti yang kita ketahui, bahwa masyarakat Indonesia sangatlah beragam.

Keberagaman tersebut terdiri atas beberapa suku, ras, agama, bangsa dan latar belakang kebudayaan.

Selain tradisi yang sering muncul di masyarakat, kebudayaan pun sangat erat kaitannya dengan kebiasaan yang ada di negaranya masing-masing. Contohnya di negara lain misalnya di India, kebiasaan memakai pakaian adat berupa kain yang disampirkan dengan bagian perutnya yang sedikit terlihat, itu merupakan kebudayaan yang ada dalam masyarakat India.

Lain halnya di Indonesia, jika kita mengenakan pakaian adat seperti di India, mungkin kurangnya penilaian lebih terhadap etika dalam hal berpakaian. Karena kita tinggal di Indonesia.

Dalam norma kesopanan disetiap negara tentu berbeda, Mungkin saja di negaranya kebiasaan tersebut dinilai memenuhi kriteria kesopanan, tapi tidak di negara- negara lainnya. Karena sopan santun yang ada dalam masyarakat timbul dari kebudayaan masyarakat sekitar.

Lalu, bagaimana jika kita terlanjur bermukim bahkan menetap di negara orang? Nah, inilah yang menjadi perbincangan kita kali ini.

Sebenernya sih simpel saja, meskipun kita berniat untuk menginjakkan kaki kita di negara orang, sekalipun untuk waktu yang singkat, tentu saja kita harus mengikuti kebudayaan yang ada di negara tersebut. Agar tidak tertinggal jauh dari kemajuan IPTEK serta budaya di negara yang kita tinggali.

Adapun untuk menanggulangi hal tersebut, tentunya kita harus siap mental untuk menerima pengaruh kebudayaan setempat, yang mungkin akan masuk secara tiba-tiba dan sudah dipastikan akan melekat pada diri kita dan terbawa karena sudah menjadi kebiasaan.

Hal tersebutpun akan memudahkan timbulnya pertentangan dan guncangan-guncangan sosial, sehingga lahirlah perubahan sosial yang berawal dari suasana yang demikian. Dari itu, tidak perlu heran jika ada orang yang kembali dari rantauannya seketika akan membawa budaya dimana ia berpijak.

Untuk itu, kita sebagai orang pribumi asli, sudah seharusnya menjaga tanah air dimana kita dilahirkan dan dibesarkan. Dengan cara menyumbat pengaruh negatif budaya asing yang bisa saja akan mempengaruhi generasi milineal saat ini, yang menyebabkan mereka jauh dari ajaran agama.

Mari kita jadikan generasi penerus bangsa ini bermental kritis dan agamis untuk menghadapi perubahan masa depan kini dan nanti.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju, agama sebagai pedoman dan filter bagi anak bangsa dalam kehidupan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

01 Oct
Balas



search

New Post