Asa yang Selalu Ada
Lelah yang mengiringi langkah. Dari pagi di Sekolah . Tak ada yang membuatku untuk menyerah. Semua dilalui dengan semangat yang masih menyala . Dari pagi hingga siang tak kunjung ada kesempatan. Semua antri menunggu giliran. Ya antrian dalam ngeprint rapor kurtilas. Termasuk aku dalam deretan. Lelah hingga siang, akhirnya aku pulang .Singgah di rumah makan untuk beli bekal dibawah pulang. Maklum udah jadwalnya makan siang, sementara ku tau dirumah tak ada makanan.
Dirumah kembali ku utak- atik rapot kurtilas, kutemui masih ada siswaku yang belum tuntas, tapi telah lewati batas untuk mereka lakukan perbaikan. Ya Udahlah tugasku sebagai wali kelas harus segera tuntas, aplikasikan rapor mereka kedalam kertas.
Semoga ini jadi pelajaran buat mereka. Harapan selalu ada untuk sebuah perubahan. Jangan fokus dengan satu kesalahan semua bisa di perbaiki asal mereka gigih dalam mencari solusi kehidupan.
.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sebuah dilema, suka tidak harus tetap dijalani. Itulah indahnya sebagai pendidik. Memasukan nilai untuk raport, remedial siswa yang nilainya masih kurang, peran di keluarga juga harus tetap dijalankan. Harus selalu tersenyum dalam berbagi kondisi. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Betul pak Mulya . Pendidik memang dituntut untuk serba bisa, kalau tidak ntar bikin kita tak berdaya. Selalu berupaya menjadi ingarso sung tulodo, ing madyo mangunkarso, Tut wuri handayani. Semoga ini tidak cuma sekedar semboyan tapi bisa memang kita praktekan..Aamiin..
Benar-benar harus memiliki kesabaran tingkat dewa menghadapi anak spesial yah Bund. Gak pa pa sekarang diselesaikan, namun bagi yang belum tuntas, tertunda dan diperbaiki setelah liburan. Yah siapkan waktu, tenaga dan pikiran untuk ciptakan anak yang baik, kita pun tak tahu, takdir apa untuk mereka kelak, siapa tahu, di antara mereka yang spesial sekarang, ternyata jadi anggota dewan. Sukses selalu dan barakallah
Apapun hasil dari rapor yang mereka terima semoga akan lebih memacu semangat belajar para siswa di semester mendatang..Semoga selalu sukses Bu Suryani..Barakallah...
Benar bunda cantik..Seyokya hati ini selalu ingin yang terbaik buat mereka, semoga semester mendatang membuat mereka lebih terpicu dalam menimba ilmu pengetahuan..sukses dan selalu ya bund Rini, barakallah