suryani isnoel

Guru Biologi di SMAN1 Salo Bangkinang,Kampar.Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berjuang Tanpa Batas

Berjuang Tanpa Batas

Wali kelas sibuk dengan kegiatannya. Berbagai aplikasi dalam e raport udah dimainkan . Sayangnya beberapa siswaku masih ada nilainya yang belum tuntas. Aku kewalahan dengan mereka ini yang tidak patuh dengan ketentuan. Bahwa nilai praktek kalian yang belum ada silahkan temui ibuk dan kalian langsung baca hafalan yang sudah ditugaskan tentang nama-nama tulang pada sistim gerak.

Tiga orang siswi telah menemuiku , mereka lancar membacakan hafalannya. Alhamdulillah aku bahagia, walau ada beberapa kategori tulang mereka agak lupa tapi aku ingatkan, demi kelancaran dalam sistim penilaian.

Baberapa saat berdatanganlah beberapa siswa ( anak laki-laki ), yang belum ujian praktek. Ibuk aku belum ujian , tapi belum hafal lagi. Kami ujiannyanya besok ya bu, tolonglah bu kasih kami waktu kata mereka. Soal waktu kurasa sebagai guru dan wali kelasnya aku udah cukup longgar. Dari kemaren - kemaren udah berapa lama kutunggu mereka menyetor hafalannya. Dasar guru yang tak tegaan akhirnya kukasih kesempatan dan ultimatum, bahwa besok pagi adalah kesempatan terakhir kalian. Terimah kasih buk , kami duluan pulang kata mereka, karena ini memang udah waktunya pulang. Sambil bersalaman akhirnya mereka berpamitan.

Ternyata tidak semua siswa melewatkan waktu begitu saja. Masih bertahan didekatku 3 orang siswa siswi. 2 orang siswi udah selesai ujian tapi satu siswa ini belum. Dengan semangat yang tinggi dia bilang aku udah hafal buk , aku sekarang aja baca hafalan bilangnya. Silahkan kataku. Tapi ternyata hafalannya masih banyak yang lupa, humerus tulang pergelangan tangan , dibilangnya humerus sebagai tulang paha, hingga yang melihat penampilan siswa ini menjadi ketawa. Salutnya aku pada anak ini, dia bilang tunggu buk aku lancarkan bentar lagi. Ya silahkan kataku sambil melihat apa ada kelengkapan e raportku yang belum terpenuhi. Setelah ditunggu beberapa menit, ia kembali menunjukan kemampuannya. Betul dan salah itulah hasil penampilannya, dia terus ulang lagi , udah mendekati sempurna tapi belum maksimal, dia ulang lagi, tapi tetap masih ada yang salah. Akhirnya aku bilang ke dia sini nak , tolong difotoin ibuk dengan kamera hp ini dan siswi yang perempuan sini berdiri disamping ibuk Masih dengan salah tingkah dan ragu dia bertanya, maksudnya bu?. Ya silahkan kamu fotoin kami yang bertiga ini, Akhirnya sibuklah dia dengan gaya fotografer sejati hehe. Beberapa jepretan udah dilakukanya. Ya udah kataku, sini hp ibuk, kamu udah selesai ujian . Dengan wajah ceria dia menyahut, serius bu, alhamdulillah , terimakasih buk ulasnya. Itulah foto diatas , dan dibawah hasil jepretan siswaku tersebut. Seyokyanya setiap usaha pasti ada imbalannya.

Edisi Mengajarkan tanggung jawab pada generasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah bu sangat telaten, sebagai bentuk tanggung jawab profesi sebagai pendidik profesional. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.

19 Dec
Balas

Apakah pak Mulya punya ada punya siswa seperti siswa saya? Saya mengajar di dua sekolah pak Mulya. Tapi karakter anak didua sekolah ini sangat jauh beda, ya mungkin banyak faktor yang mempengaruhinya. Sebagai seorang guru kita selalu berusaha berbuat sebaik mungkin dengan adil dan bijaksana . Semoga pejuang pendidikan ini selalu diberi kesabaran dan mata bathin yang peka dalam memecahkan berbagai masalah sehingga tercipta solusi yang indah ,Aamiin..Terimah kasih pak Mulya untuk supportnya.salam santun dari negeri seberang sana, barakallah

19 Dec

Memang Bunda, selalu saja ada anak spesial yang harus sabar menghadapinya, namun proses tetap harus dilaksanakan sebagai suatu pembelajaran agar mereka belajar bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Tentu memberikan keluangan waktu diperlukan untuk itu. Sejatinya sabar selalu menyertao proses yang dijalani. Sukses selalu dan barakallah

19 Dec
Balas

Benar bunda, tak semua berjalan sesuai kehendak kita, ada aja kendala dalam menjalani semuanya, hakekad rasa sungguh diminta, sabar dalam menghadapi realita yang ada. Anak dengan berbagai karakter yang ada adalah tantangan buat kita untuk bertindak lebih bijaksana, trimksh binda Siti, yang selalu ada memberikan solusi yang indah, salam Literasi, barakallah.

19 Dec

Sabar bun, setiap anak punya karakter sendiri-sendiri. Yang penting ada usaha dari si anak untuk memenuhi tanggung jawabnya. Sukses selalu. Salam literasi.

19 Dec
Balas

Ya bunda Rita, fenomena yang terjadi sekarang memang sangat beda dengan yang kita hadapi jaman dulu.Ingat aku waktu sekolah dulu.Bila ada tugas sekolah begitu senang dan antusiasnya kita melakukannya. Tapi anak jaman now, begitu banyak aktivitas lain yang lebih menyita perhatian mereka, seperti hp dan media elektronik lainnya.Ya sabar itulah yang bisa kita lakukan untuk saat ini, trimakasih udah mampir bunda Rita, sukses selalu, barakallah.

19 Dec



search

New Post