suryani isnoel

Guru Biologi di SMAN1 Salo Bangkinang,Kampar.Riau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Main Belakang

Main Belakang

Dalam hidup segala macam pasti udah kita jalani, jalan mendaki , jalan menurun, jalan berkerikil ataupun jalan yang mulus, licin yang begitu enak untuk dijalani. Kadang kita terlena dengan jalan licin dan mulus yang kita lewati. Seperti contoh dibawah ini. Seorang guru yang masih punya semangat menyala, untuk memenuhi kelengkapan jam ngajarnya supaya penuh 24 jam akhirnya dia harus menambah jam mengajar disekolah lain. Karena jam disekolah induk tempat dia mengajar tidak mencukupi ,alias disana kelebihan guru.Kalau kurang jam mengajar 24 jam , maka sergur tidak akan cair.

Rutinitas dijalaninya dengan penuh kedisiplinan. Setiap hari rabu pagi dia nyetir ke sekolah tambahannya, yang memakan waktu perjalanan lumayan jauh 50 menit. Jalan kesana bervariasi. 5 km licin, setelah itu berlubang, 2 km mulus lagi seterusnya disambut lagi dengan jalan berlubang. Saking terlenanya dijalan yang mulus sang guru injak gas dengan kecepatan 110. tiba -tiba ada lubang dan bruk. Ban mobil merasuk kelubang. kalau ban lagi mantap alias belum tipis ya ngga apa- apa, tapi kalau kondisi sebaliknya niscaya ban mobil akan bocor. Satu pelajaran yang dapat kita ambil disini jangan terlena dengan jalan yang mulus. Sering kali kita dalam menjalani kehidupan ini terlena dengan apa yang telah ada. Apalagi kalau yang ada itu serasa nikmat untuk dijalani . Jangan, apapun bentuk kehidupan kita harus tetap waspada, waspadalah.Terkadang kendala tidak saja berasal dari jalan yang kita lewat tetapi kendala bisa datang dari kita pengguna sesama jalan. Teman yang kadang berada dibelakang kita tanpa kita sadari menyalip dari belakang. Kalau menyalipnya mulus semua sama-sama lancar tapi kalau menyalipnya bermasalah bisa jadi terjadi tabrakan yang tentunya tidak kita inginkan. Untuk itu dalam menjalani roda kehidupan persiapkanlah fisik dan mental. Insyaa Allah jika kita udah berjalan dialur yang benar semua berharap lancar tapi ingat waspada tetap dipelihara.

Selamat berhari Ahad sahabatku di Gurusiana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

adu kekuatan yha ,Bun. Ada kalanya bisa dilakukan untuk mengeyahui kemampuan gerak kita. Kalau sekedar untuk rekreasi kiranya santai saja sudah sip. Salam

16 Dec
Balas

Bener bapak . Kekuatan dan strategi sangat berperan disini. Salam santun dari Bangkinang.

16 Dec

Benar Bund, jalan tak selama lurus, namun tak selamanya juga berkelok. Jalan memang tak selamanya licin, namun juga tak selamanya berlubang. Lurus atau berkelok dan licin atau berlubang, merupakan suatu sunatullah. Karena tak ada jalan disebut lurus bila tak ada yang berkelok. Demikian pula, tak ada jalan disebut licin bila tak ada jalan berlubang. Hal itu sesuai dengan pesan Allah dalam QS adz dzariyat ayat 59. Justru adanya perbedaan, itu merupakan kebesaran Allah. Sukses selalu dan barakallah

16 Dec
Balas

Luar biasa trimakasih bund udah mampir dan memberikan pencerahan yang sangat berfaedah bagi kita semua. Semua udah diatur oleh Sang Kuasa ..sukses selalu juga buat bunda Siti, barakallah

16 Dec



search

New Post