Lampu Padam
Ini mati lampu PLN yang kedua kalinya. Jam di ponsel menunjukkan pukul 21.18. Gelap dan sepi. Jika dulu sebelum ada PLN memang gelap, tetapi tidak sepi. Ada lampu minyak yang tetap menyala. Anak-anak juga masih ada yang terjaga. Apalagi besok hari Senin. Mereka sibuk mempersiapkan: buku pelajaran, baju seragam, dan kaos kaki. Tidak lupa menyiapkan sepatu yang baru kering sore tadi. Setelah itu mereka menuju ke kamar masing-masing. Satu lampu minyak cukuplah untuk menerangi seisi rumah.
Lain dulu lain sekarang. Jangankan lampu minyak, lilin saja sudah tidak disediakan. Apalagi setelah banyak kabar kasus kebakaran. Orang ketiduran, sementara lilin terus menyala. Orang tidak lagi menyiapkan lilin atau lampu minyak untuk “emergency” jika gelap datang karena lampu PLN padam. Lagi pula, batere di hape bisa dimanfaatkan untuk menyalakan lampu flash, pengganti lilin. Lumayan terang.
Malam ini lampu PLN padam kembali. Lama, belum juga menyala. Segera aku periksa pintu dan jendela. Semua sudah terkunci. Anak-anak juga sudah ke peraduan, mengunci diri. Batere di laptop mulai menipis. Batere di hape juga mulai habis. Apalagi yang harus kukerjakan? Ya sudah. Laptop aku padamkan, shut down. Hape pun, kepalang, aku matikan. Segera pintu kamar kukunci. Maaf pembaca, selanjutnya tidak aku ceritakan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow...
Way...
Ha..ha..ha... Anak kecil kepo Pak? menunggu kisah selanjutnya ada apa ya? keren Pak, sukses selalu. salam.
Terima kasih. Salam kembali.