Si Jago
Sudah tiga hari ayam jagoku hilang. Aku cari ke mana-mana tidak ketemu. Biasanya, setiap pagi dan sore, jika mulutku bunyi kurrrr..... ayam jago yang tidak kuberi nama itu berlari mendekat. Kok kok kok .... si jago makan dengan lahap. Hingga kemarin si jago belum juga pulang. Sayangnya aku tidak bisa mencari. Sejak kemarin badanku meriang. Tugas daring dari Pak Guru pun belum kukerjakan. Untunglah beliau memberi pelajaran melalui blog, sewaktu-waktu bisa dibuka dan diulang-ulang.
Mulutku pahit, aku tidak doyan makan. Tetapi hari ini, sudah mulai mendingan. Badan tidak lagi demam, lidah pun tidak terasa pahit lagi. Kepada ibuku aku minta digorengkan ayam. Sudah tiga hari aku tidak makan nasi, apalagi dengan lauk protein hewani.
Ibuku wanita yang baik sekali. Beliau membuatkan gulai ayam selain ayam goreng yang aku pesan. Alhamdulillah, sekarang aku sudah sembuh. Segera aku pergi ke kandang, mencari ayam jagoku yang tiga hari lalu hilang. Ke mana si jago tidak kelihatan. Kepada ibu aku tanyakan, apakah si jago sudah kembali. Betapa aku terkejut mendengar penjelasan ibu. Katanya Si jago kembali tetapi kakinya pincang. Kebetulan aku minta digorengkan ayam, si jago disembelih ibu dijadikan lauk makan. Ya, Tuhan. Aku hampir pingsan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hadew makan si jago kesayangan ternyata, keren twist nya Bapak Susanto, sukses selalu
Pak bambang, ajari saya yah. Hehehe