KAU SEGALANYA BAGIKU

Oleh: Susi Amny Magdalena Siregar

Eda/Ipar, kakak, sahabat, dan orang tua adalah sosok yang menjadi satu dalam dirimu. Aku percaya kedekatanku padamu sesungguhnya adalah karena kebaikanmu. Sejak kau menjadi bagian dari keluarga kami 22 tahun yang lalu, tak sekali pun hatiku terluka olehmu, tak sekali pun kita berselisih paham. Aku menghormatimu sebagai hula-hula, kau menghargaiku sebagai boru. Aku menghormatimu sebagai kakak, kau menyayangiku sebagai adik. Kau menyenangkanku sebagai sahabat. Kau tempatku mengadu, kau tempatku berkeluh kesah. Kita tertawa bersama. Aku bahagia memiliki EDA/IPAR sepertimu. 

Sejak anak kita masih kecil-kecil, kita sudah dekat. Aku masih ingat, setiap kita berwisata ke berbagai tempat dengan anak-anak kita yang kecil-kecil, dengan kerepotan yang sangat komplit, lalu sesudah anak-anak aman, kita akan menikmati waktu berdua, entah itu sekedar ngobrol atau menikmati makanan yang tersedia. Berdua, ya... berdua. Aku juga masih ingat ketika Mamak opname di rumah sakit, kita berdua yang menjaga Mamak kalang kabut melihat Mamak mengigau-ngigau karena panas badan Mamak terlalu tinggi. 

Sekarang anak-anak sudah besar. Sudah pada merantau. Kita juga sudah menua. Tapi, hatiku masih kepadamu. Kau lekat di hatiku.

Ah, aku masih ingat ketika kita berdua berjalan menyusuri Pulau Penang di malam hari. Kita bahagia. Aku ingin  suatu saat nanti kita berdua berjalan menyusuri sebuah "tempat yang sangat kita rindukan." Berdua, ya... berdua. Aamiiin ya Robb.

Kakakku, Edaku na burju, sehat2 kita ya Kak. Semoga Allah SWT mengabulkan doa2 kita. Aamiiin ya Robb.

Pematangsiantar, 7 Juli 2020