Sebagain besar dari kita pasti mengenal guru yang ketat dan menakutkan. Kalau ingat hal ini, pasti jadi ingat waktu zaman sekolah dulu kan? Ketika dizaman bangku sekolah dan di ajarkan oleh guru yang ketat dan menakutkan. Masih ingat dilempari kapur? atau disuruh angkat kaki sampai jam pelajaran habis (kalau sekarang sih, jadi kepikiran, maksud dari hukuman ini apa ya ?

Lanjut...

Guru yang ketat dan menakutkan ini, menurut referensi yang telah saya baca, dan berdasarkan pengalaman ketika duduk di bangku sekolah dulu, biasanya guru seperti ini akan bersikap; 1)Menuntut perilaku yang sempurna sepanjang waktu, 2) memiliki tingkat pengendalian tinggi atas siswa,3) merasa bahwa belajar dalam suasana yang hening merupakan hal yang menarik, 4) menetapkan aturan tanpa ada kesempatan untuk negoisasi dengan siswa, 5) seringkali harus berteriak ketika menerapkan sanksi, 7) menggunakan lebih banyak sanksi dari pada penghargaan.

Namun di balik ketat dan menakutkan ini, ada keuntungan yang kita dapat, jika diajar oleh guru yang seperti ini: 1) siswa menjadi lebih berprilaku baik dalam belajar, jika tidak mereka akan dihukum, 2) kelas menjadi sangat disiplin, 3) siswa yang berprilaku baik tidak terganggu oleh teman mereka yang berprilaku kurang baik.

Tanpa disardari guru, gaya yang seperti ini memiliki kerugian, yakni:1) gaya seperti ini secara fisik melelahkan bagi guru, 2) kalau sering berteriak, mungkin suara guru akan menjadi terganggu, 3) siswa yang pendiam, merasa lebih ketakutan, 4) terdapat lebih sedikit tugas yang bersifat eksploratif, dan kreatif, 5) walaupun perilaku siswa menjadi lebih baik, tapi sesunguhnya mereka pasti tidak menyukai guru seperti ini.

Lalu, apakah kita di zaman pendidikan yang harus menciptakan suasana belajar yang eksploratif dan kreatif ini, masih mau menggunakan gaya mengajar yang seperti ini?

Jawabannya ada ditangan anda sebagai pendidik.

#tantangangurusiana

tantangan hari ke-27