Englia meringkuh kesakitan ditemani gelapnya malam. Tiba-tiba suasana menjadi dingin, mencekam membuat bulu romanya merinding. bau busuk bertebaran di sekeling ruangan, bau itu seperti bau bangkai di atas bangkai.

Sedetik kemudian, angin berhembus kencang

Lalu, sesosok hitam legam, dan mempunyai taring yang teramat tajam datang dengan perlahan.

Sesosok makhluk tanpa bayang, mulai mendekatinya. Seketika Ia baru ingat makhluk itu yang ada dalam mimpinya tempo hari.

Englia berusaha menahan diri, namun sesosok itu terus mengerubutinya, mereka semakin banyak bermunculan, semakin bringas. Dan Engliapun tertimbun oleh Makhluk itu.

"Teruslah" bisik Englia. Ia biarkan semuanya itu terjadi. Detik demi detik, menit demi menit. Eglia merasakan tekanan makhluk itu semakin berat dan membuatnya kesulitan bernafas. Ia merasakan di iringi alunan partikel-partikel maut dengan kecepatan tinggi yang berusaha menariknya dalam labirin kegelapan.

Di titik terendah itulah Englia berusaha mengingat cahaya Kekuasaan Sang Pencipta, yang Maha Mengendalikan semua makhluk. Seperti mendapatkan mukjizat dari Langit. Eglia berusaha melawan di sisa-sisa nafasnya.

Tiba-tiba sesosok itu melengking ketakutan. Meledak berserakan memenuhi gelapnya malam. Timbunan di atas tubuh ringkih Englia berlahan hancur dan lumat oleh dasyatnya kekuatan Yang Maha Dasyat. Melenyapkan sosok itu sekejap mata.

Sesosok itu lah bernama "Dhakhan"

Semoga ia tak kembali.