Susi Mariani

GURU SD NEGERI 025 SUNGAI PENUH...

Selengkapnya
Navigasi Web
TANTANGAN MENULIS 90 HARI DI GURUSIANA: (33) “Izinkan Putriku Keluar”

TANTANGAN MENULIS 90 HARI DI GURUSIANA: (33) “Izinkan Putriku Keluar”

Kasih sayang ibu sepanjang masa, ia akan berikan apapun untuk anak-anaknya, walaupun itu adalah nyawanya sendiri. Hal ini lah sepertinya yang dilakukan oleh seorang ibu dari Wuhan provinsi Hubei. Karena merebaknya virus corona. Sampai saat ini virus corona Sudah membunuh 1.665 orang dan telah menginfeksi 69.000 orang. Tepat dimana, pusat penularan pertama kali virus ini merebak Jalur keluar dan masuk ke kota tersebut telah ditutup sepenuhnya. Dimana tak ada satupun orang yang bisa keluar masuk.

Di tengah memburuknya kasus virus corona ini, ada sesuatu hal yang menyita perhatian publik, dimana tangis seorang ibu pecah, di depan petugas isolasi. Ia meminta kepada petugas keamanan agar ia bisa keluar menyelamatkan putrinya yang mengidap penyakit Leukimia. Ia pun mengungkapkan kekecewaanya. Bahwa ia merasa petugas medis seolah hanya mau mengobati pasien yang terkena virus corona saja, sementara penyakit yang diderita oleh anaknya, tidak mendapatkan perhatian dari rumah sakit setempat. Padahal anaknya harus segera diperiksa dan perlu pengobatan lebih lanjut. Ia juga mengungkapkan bahwa memang saat ini, mungkin waktu yang salah bagi penyakit anaknya, tapi bukan berarti penyakit lain tidak butuh bantuan medis.

Rintihan ibu ini semakin menjadi-jadi. Ia hanya meminta satu permintaan “tolong bawa putriku ke rumah sakit, saya tidak perlu ikut, dan saya juga tidak akan pernah melewati pembatas ini, tolong...bawa saja putriku..tolonglah...!” suaranya penuh harap kepada petugas.

Di sisi lain suara toa selalu terdengar nyaring dan memekakkan telinga sembari memberi peringatan bagi mereka yang keluar rumah. Tak lama berselang, Isak tangis seorang ibu ini membuahkan hasil. Ia dan putrinya ini akhirnya diizinkan untuk lewat.

Dari penggalan kisah ini, sudah selayaknya kita tidak menyiakan ibu yang sudah mengandung kita selama 9 bulan, menyapih, dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Tak ada batasan kasih sayang ibu, Walupun rudal akan ditembakkan tepat dikepalanya. Tapi baginya anak-anaknya adalah yang utama.beliau pun tak pernah meminta balasan atas apa yang diberikan kepada kita.

Tapi,

Apakah kita sudah memberikan yang terbaik untuk keduanya?

Semoga, kita bisa membalas kebaikannya, walaupun pada kenyataanya tidak bisa dibalas dengan apapun.

#tantangangurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post