Susi Nurhayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tahun Baru

Hari pertama ditahun 2020 kita di kejutkan dengan musibah dimana-mana, banjir, longsor, angin puting beliung. Ada apa gerangan? Apakah hanya fenomena alam biasa? Atau ini peringatan dari Allah? Apapun itu, semua sudah terjadi.... Mereka yang merasakan, mudah-mudahan diberi kekuatan dan ketabahan, semoga diganti dengan yang lebih baik. Sementara kita yang tidak merasakan, jangan hanya menonton, tapi bantu semampunya, dengan harta, tenaga, minimal dengan do'a.

Kalau kita dengar/baca berita atau artikel, tidak sedikit yang menyalahkan manusianya. Karena banyak yang tidak bersyukur, krn membuang-buang waktu, (dan sbg umat Islam) krn menyerupai umat agama lain.

Aku sangat setuju dengan pernyataan semua itu, tapi aku tidak berani meyalahkan mereka yg merayakan tahun baru dengan segala kegiatannya, baik secara langsung maupun hanya menonton di stasiun-stasiun TV.

Aku malah ingin menyalahkan diriku sendiri, kenapa aku diam saja ketika melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan banyak orang, mampukah aku merubahnya, bagaimana caranya.

Tapi.....tunggu dulu, sebelum aku ingin merubah kebiasaan mereka, sudahkah aku menjadi sosok manusia yang baik, yang bisa jadi contoh buat orang lain.....

Ternyata aku sadar bahwa aku masih sangat jauh dari sosok panutan. Masih banyak yang harus aku perbaiki. Hubunganku dengan Allah dan sesama manusia (hablumminalloh dan hablumminannas). Ibadahku, sikapku, kebiasaanku, masih jauh dari kata baik.

Apakah aku harus menjadi baik dulu baru mengingatkan orang lain? Kapan aku jadi baik nya?

Ternyata kita tidak bisa merubah orang lain, karena yang bisa merubah seseorang itu adalah dirinya sendiri. Kita hanya bisa mengingatkan. Dan itu tidak harus menunggu kita baik dulu. Tapi peringatan itu berlaku bukan hanya untuk orang lain tetapi juga (terutama) untuk diri kita sendiri.

Ayo, mulailah kita *berhijrah menjadi lebih baik*. Dan itu kita lakukan bukan setahun sekali (awal thn baru saja), bukan juga tiap bulan atau tiap minggu, melainkan *setiap hari*.

• Jika hari ini lebih jelek dari kemarin, maka celakalah orang itu

• Jika hari ini sama dengan kemarin, maka rugilah orang itu

• Jika hari ini lebih baik dari kemarin, maka beruntunglah orang itu

Sekarang kita tinggal pilih, mau jadi orang seperti apa, karena hidup itu pilihan. Monggo....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hidup ini pilihan. Jalan Allah keharusan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

05 Jan
Balas

Aamiin.... jazakillah

07 Jan
Balas



search

New Post