TAKDIR
Ahad, 17 November 2019
Sore itu notifikasi WA-ku berbunyi, tapi aku biarkan saja. Ah, paling itu obrolan biasa di grup, pikirku. Aku lanjutkan menyetrika baju yang cukup banyak.
Selang beberapa lama, setelah semua beres baru aku buka WA. Lumayan banyak yang masuk. Aku lihat-lihat dulu, siapa tahu ada yang penting.
Mataku tertuju ke grup alumni SMA karena paling banyak pesan masuk dan isinya "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un....". Langsung aku buka dan scroll ke atas. Siapa yang meninggal, tanyaku dalam hati. Rasanya selama ini ga ada kabar teman yang sakit.
Berita duka, itu kata awal isi pesannya. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, telah berpulang ke Rahmatullah kawan, sahabat kita, Elin Erlia, tadi pagi. Mohon do'a dari rekan-rekan semua, semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Deg.....hatiku rasanya mau copot saking kagetnya.
Terakhir aku kontak dengan Elin, seminggu sebelumnya. Waktu itu dia bilang, minta do'anya mau dioperasi karena kanker usus. Saat itu aku hanya bisa bilang, syafakillah.... semoga operasinya berjalan lancar. Niat untuk menjenguk ga kesampaian sampai akhirnya ada kabar mengejutkan. Ada rasa sesal dalam hatiku, kenapa waktu itu ga langsung nengok.
Usia manusia hanya Allah yang tahu. Meskipun memang itu sudah takdir tapi aku masih bertanya-tanya, kenapa secepat itu Engkau panggil kawanku ini ya Allah. Bagaimana dengan anak-anaknya, siapa yang akan mengurus suaminya. Pertanyaan itu juga yang ramai dibicarakan di grup.
Anaknya 6 orang, yang paling besar laki-laki, baru beres kuliah, belum punya pekerjaan tetap dan yang paling kecil laki-laki juga kelas 4 SD, sementara 4 orang yang tengah semua perempuan. Suaminya sudah lebih dari 5 tahun sakit stroke dan kondisinya makin hari makin memburuk. Selama ini semua aktifitasnya harus dibantu oleh istrinya, bahkan untuk ke kamar kecil sekalipun.
Apa yang selama ini Elin rasakan, apakah sebetulnya dia juga sakit, apakah anak-anaknya tahu kondisinya selama ini. Banyak sekali pertanyaan yang muncul dan belum terjawab.
Elin..... kami salut padamu, yang tak pernah cerita kepada siapapun tentang sakitmu, yang selalu sabar mengurus suamimu, yang bisa berperan sebagai ibu sekaligus ayah buat anak-anakmu, yang bisa mengambil alih semua tanggungjawab suamimu.
Elin..... tugasmu di dunia sudah selesai. In syaa Allah syurga tempatmu.
Rencana Allah pasti yang terbaik. Semoga Allah sembuhkan suamimu serta semua anak-anakmu kuat dalam melanjutkan kehidupan mereka. Aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
bagus tulisannya ringan ..takdir memang tak tahu siapa kita tua atau muda ga tahu kapan takdir kita namun ditulisan Bu Susi mengingatkan akan kematian ,moga bisa menjaga kesehatan dan selalu terjaga dari hal buruk...
Aamiin.... Terima kasih sahabatku sudah membuka peluang untuk menyalurkan hobi
Aamiin.. semoga husnul khotimah
Aamiin..... terima kasih sudah membaca
Good
Aamiin....makasih support nya
Semoga d terima amal ibadahnya aamiin yra