Susi Suharyani

Susi Suharyani mengajar mulai tahun 1991 sampai sekarang. Mulai mengajar di sekolah swasta SMA/SMK Tunas Pelita Binjai, SMA/MAS Setia Budi Binjai, SMA Dharmawan...

Selengkapnya
Navigasi Web
BAHAYA BUNGA PEPAYA.

BAHAYA BUNGA PEPAYA.

Pagi ini cukup cerah, matahari sudah menampakkan cahayanya menyinari bumi seperti ikut menyambut datangnya hari dengan ceria. Seperti biasanya pak Adit siap-siap untuk berangkat ke sawah pekerjaan rutinnya, menanam padi. Hari ini pak Adit lebih bersemangat dari hari-hari biasanya, karena ini hari terakhir menanam padi yang tinggal sebagian lagi selesai di tanam. Setelah selesai menanam padi hari ini maka pak Adit bisa melakukan pekerjaan selanjutnya. Bu Ani sudah menyiapkan sarapan di meja. "Ayuk pak, segera sarapan...selagi masih hangat", suara bu Ani dari dapur memanggil pak Adit yang sedang membersihkan sepedanya. Bergegas pak Adit menuju ke meja makan, dan langsung menyantap sarapan istimewa dari istrinya, nasi bersama rebusan daun singkong, goreng ikan asin dan sambal terasi kesukaannya.

Sarapan selesai, kemudian pak Adit berangkat dengan membawa bekal juga untuk makan siangnya nanti saat di sawah. "Bu, saya berangkat ya", terdengar suara pak Adit dari ruang belakang dimana bu Ani lagi memberi makan hewan piaran ayamnya. Tanpa menunggu lama pak Adit mengambil sepedanya dan megayuhnya dengan tidak lupa membaca doa keluar dari rumah.

Sambil bersiul-siul kecil pak Adit melewati jalan kecil dipinggiran sawah. Sebelah kiri terbentang sawah dan tanaman sayur mayur, selang seling antara tanaman padi dan sayur mayur. Dari jauh pak Adit melihat ada tanaman yang hampir menghalangi jalannya. Pak Adit berhenti sebentar untuk menyingkirkannya. Ternyata ada pohon bunga pepaya yang cukup banyak, sampai pohonnya hampir jatuh ke tanah. Langsung saja pak Adit mengambil bunga pepaya itu, karena ini salah satu sayur pavorit keluarganya. begitu pak Adit meletakkan sepedanya dipinggir dan berusaha menjangkau bunga... tetapi karena terburu-buru celana pak Adit tersangkut di sepedanya. Pak Adit berusaha menariknya, eh...semakin membuat pak Adit terjatuh...dan terguling kekiri di mana ada parit. Akhirnya pak Adit tercebur keparit. Itulah bahaya bunga pepaya bagi pak Adit.

Rumahku, 26 Jumadil Akhir 1445H (090123)

#9

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post