Malam Terakhir di Kelud

Walau harus pindah dari dek 3 ke dek 4 ... alhamdulillah...bersyukur kami bisa tidur lebih nyaman dan nyenyak. Barang kami tetap dari awal kami letakkan di dek 4, karena untuk keluar kapal dari dek 4, itu pengalaman saat berangkat.

Setelah kapal berlabuh sampai di Tanjung Balai Karimun, kami pindah ke dek 4. Saat ini ada juga penumpang yang turun dan naik dari Tanjung Balai Karimun, tetapi penumpang di tunggu di tengah laut, tidak merapat kepinggir laut karena alasan keselamatan kapal besar tidak bisa berlabuh disini. Jadilah penumpang yang akan naik dan turun di Tanjung Balai Karimun turun dan naik dari kapal yang datang, terjadi pertukaran penumpang di tengah laut.

Alhamdulillah, proses pertukaran penumpang yang akan naik dan turun dari kapal Kelud selesai juga, kapal lanjut berlayar menuju pelabuhan Belawan. 

Kami menikmati perjalanan pulang dengan suka cita, disamping sudah ada gambaran waktu berangkat...saat pulang lebih santai. Setiap waktu salat kami naik ke lantai paling atas dek 7 untuk melaksanakan salat berjamaah. Seru, karena setiap waktu salat kiblatnya berubah terus. Salat berjamaah di musala tidak cukup menampung semua jamaah. Kami harus lebih awal sampai di musala, jika tidak maka akan terlambat dan menunggu kloter berikutnya. Setelah salat subuh kami tidak langsung pulang ke dek 4, tetapi menunggu matahari terbit dengan berjaan-jalan di ajungan yang lumayan ramai. Semua penumpang juga ingin menikmati matahari terbit dari atas kapal. Begitu juga saat menunggu salat magrib, kami menunggu matahari terbenam, baru kemudian naik ke dek 4.

Setiap momen di atas kapal Kelud kami tidak lupa mengabadikannya, karena ini tidak akan terulang lagi. Semoga perjalanan ini masih bisa terjadwal di hari-hari libur berikutnya. Yuk teman-teman kita lanjut di episode berikutnya yang lebih menantang.

KM Kelud, Juli ceria