Hidup Bahagia Dengan Salat (H-62) Bagian 2
Sebuah catatan dari Prof. Muhtar Solihin dalam rangka memperingati Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW, kajian tafsir #70
Ke empat, salat adalah berdialog langsung dengan Allah, Rasulullah dan orang-orang sholeh. Ini terekam dalam bacaan salat waktu Tahiyat akhir. Imam Al-Izz bin Abd As-Salam yang dijuluki rajanya ulama (sutanul ulama) menjelaskan secara spiritual dalam Maqasid al-Ibadat bahwa kalimat at-tahiyyat al-mubarakat as-salawat at-tayyibat lillah dan asyhadu an-nabiyyu wa rahmatullah wa barkatuh dan asyhadu anna muhamadar Rasulullah berhubungan dengan Rasulullah. Sedangkan kalimat as-salam alaina wa ala ibadillah as-salihin berhubungan dengan hamba-hamba Allah yang saleh.
Dalam kitab Syarh Kasyifah as-Saja. Imam al-Fasyani menjelaskan tahyat adalah nama burung di syurga. Ia bertengger di atas pohon tayyibat. Pohon tayyibat itu tumbuh indah di pinggir sungai salawat. Ketika membaca at-tahiyat al-mubarakat as-salawat at-tayyibat lillah dalam tasyahhud akhir, maka burung tahyat langsung menukik dari pohon tayyibat untuk menyelami sungai salawat yang berhamburan dari bulu burung tahyat dijadikan malaikat oleh Allah, dan para malaikat itu sama-sama memintakan ampun kepada Allah untuk orang yang salat tersebut sampai kiamat.
Keagungan kalimat tahyat ini memiliki sejarah sangat agung secara spiritual. Hal ini dikonfirmasi dari peristiwa isra’ mi’raj. Dikisahkan, bacaan tahiyat adalah rekaman langsung dialog Nabi Muhammad dengan Allah di Sidratul Muntaha. Nabi SAW memberi salam kepada Allah : “at-tahiyyat al-mubarakat as-salawat at-tayyibat lillah (seluruh kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah ayyuha an-nabiyyu wa rahmatullah wa barakatuh”. Mendengar jawaban Allah, Nabi ingin hamba-hamba yang saleh mendapat bagian dari pertemuan agung tersebut seraya berkata, “as-salam Alaina wa ala ibadillah as-salihin.” Mendengar percakapan agung itu seluruh penghuni langit bumi seraya berkata : “asyhadu an la ilaha illalah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah”.
Kelima, salat adalah menejemen diri yang terbaik. Kaum sufi memandang sebagian tanda keagungan Allah ada di tubuh kita dan di alam semesta. Yang membedakan dengan logika ilmu pengetahuan umum yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk mikroskosmos. Kaum sufi malah sebaliknya memandang bahwa manusia adalah makroskosmos. Ibnu Araby misalnya menteorikan bahwa semua yang ada dalam tubuh kita bermanifestasi di alam semesta. Alam semesta hanya pengejawantahan bukti pharsial dari tubuh kita. Itulah kemudian kaum sufi mendasarkan pada prinsip : Man rof nafsahu faqod arofa robbahu. Salat berarti mengenali diri dan mengenali Tuhan (ma’rifat)
Seruan salat dengan kalimat Aqimissholah … Hayya ‘alassholah … Hayya ‘alal falah … Marilah mendirikan salat untuk mendapatkan kemenangan besar. Apakah itu kemenangan besar dalam memenej hidup? Apa yang dimaksudkan dengan mendirikan salat? Minta tolonglah kepada Ku (Allah), dengan cara mendirikan salat dan sabar. Sesungguhnya keduanya itu amat berat sekali kecuali bagi yang mau mengambil manfaat/khusuk.
Apakah khusuk itu? Khusuk adalah orang yang hidupnya selalu ingat kematian dan akan menemui ke Agungan Allah. Dan untuk salat ini Rasul Muhammad mi’raj ke Arasy Allah.
Apakah itu kemenangan besar?
Tujuan hidup kita adalah sehat jiwa raga, mudah segala urusan, murah rezeki dan meninggal husnul khotimah? Inilah yang disebut kemenangan besar, sebagai tujuan dari manajemen hidup. Dengan demikian Langkah awal cara hidup terbaik diajarkan di panggilan salat (hayya ‘alal falah).
Apa itu mendirikan salat?
Dalam ilmu kesehatan, berdiri tegak adalah satu ciri manusia sehat. Dalam pendekatan therapi spiritual, mendirikan salat adalah menggunakan Teknik salat untuk bersuci dari kotoran dan perbuatan kotor, membakar racun tubuh dengan teknik duduk pembakaran (tahyat), serta mengeluarkan sampah bio elektrik (listrik negatif) dengan duduk ampunan (duduk diantara dua sujud), membuka pintu oksigen serta mengeluarkan energi negatif dari ketiak saat takbir, mendorong energi negatif keluar dari tubuh akibat aktivitas pikiran dan perbuatan dengan teknik rukuk, mendorong suplly darah baru ke otak saat sujud, serta membuka pembuluh darah halus (erteries) di jaringan otak. Semuanya ini supaya tubuh kita sehat, sehat otak tubuh dan otot, supaya pikiran dan mengendalikan perasaan dan perbuatan. Jadi pengertian mendirikan salat tidaklah semata mengerjakan tetapi mendirikan membangunkan dan menegakkan salat.
Madrasahku, 04032022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah cerah bacaanya