Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
20. PULANG

20. PULANG

#Tagur 365

#Hari ke-287

Fatima menoleh. Lalu ketika mendapati wajah tanpa senyum itu dia mengerti, bahwa dia memang tak boleh hanya berdiam diri. Menutup mulut dan membiarkan dunia semakin menyudutkannya dalam sangkaan yang menyakitkan. Sebuah sangkaan yang sama sekali tak pernah dilakukannya.

“Aku tak pernah sedikit pun berniat dan punya keberanian untuk menyakiti apalagi membuat orang lain terluka. Seujung kuku pun tak ada nyali yang bisa aku nyalakan untuk membuat Shinta celaka. Aku memang pernah meninggalkan keluargaku, bukan karena aku ingin menyakiti mereka. Aku hanya ingin menjauh dan menyadarkan diri sendiri, bahwa apa yang dilakukan ayah semata hanya karena sebuah upaya untuk melihatku bahagia. Dan lihatlah, kini aku pulang. Aku bisa memenangkan logika itu sekaligus mengalahkan ego yang sempat membuatku hampir terkapar dalam kesalahan berpikir. Lalu menurutmu, adakah alasan yang bisa kumengerti untuk membuat Shinta terluka?

Kali ini Fatima berbicara keras dan tegas. Dia bahkan tak memedulikan beberapa pasang netra yang melihatnya. Terus terang dia tak mau disalahkan.. Tak ada hal buruk yang dilakukannya kepada Shinta, lalu kenapa semua orang bersikap sinis kepadanya? Bahkan Mas Arga yang selama ini bersikap baik kepadanya, juga bisa menyalahkannya.

“Ada. Masa lalu kita. Bisa jadi itu yang membuatmu gelap mata,” jawab lelaki itu, Arga, dengan suara tertahan. Entah rasa apa yang kini tengah bergemuruh di hatinya hingga kedekatan mereka beberapa waktu lalu sama sekali tak menyisakan kenangan tentang sikap dan perilakunya.

Fatima mencoba meredam keterkejutannya. Dia sama sekali tak menyangka, lelaki yang pernah dianggapnya sebagai yang terbaik dan sempat memenangkan kasihnya itu ternyata mampu mengguratkan luka hati sedemikian pedih.

“Menurut Mas Arga, apa yang bisa membuatku gelap mata? Apakah karena Mas Arga mengira, kepulanganku kali ini karena aku ingin memungut kembali serpihan kenangan itu?”

(bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post