Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
26. PULANG

26. PULANG

#Tagur 365

#Hari ke-297

“Apa yang Mas Sandy ingin aku katakan?”

“Tak hanya berkata. Mengeluarkan deretan kata dari lisan. Tapi aku ingin kamu benar-benar menyampaikan kebenaran. Setidaknya, sebuah kejujuran betapapun pahit, akan tetap manis di kemudian hari. Saat kesadaran itu mengetuk dinding hati nurani, aku ingin kamu benar-benar bertindak selayak lelaki. Jika kamu memang masih menyimpan rasa hati untuk Fatima, kejar dia. Tinggalkan Shinta. Mungkin akan sakit bagi Shinta. Tak mudah baginya mendera lara sebesar itu. Tapi aku yakin, pengalaman itu akan menempanya menjadi lebih kuat dan bijak dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Namun, jika sebaliknya yang kamu rasakan adalah cinta yang lebih kuat dan dalam untuk Shinta, stop, memberi harapan semu pada Fatima. Biarkan Ima menatap masa depannya tanpa bayang-bayang kenangan bersamamu.”

Arga terdiam. Dia seolah kehilangan aksara. Kalimat panjang Sandy seolah menguliti isi hatinya. Diraihnya gelas berwarna merah bata yang berisi teh hangat itu dengan gamang. Digenggamnya sejenak lalu perlahan diteguknya dengan tanpa suara. Seolah ada harap yang tersemat lewat teh hangat yang membasahi tenggorokannya itu akan mampu meredakan hatinya yang saat ini sedang riuh bergemuruh. Dia belum sempat memberika jawaban ketika didengarnya Sandy berkata kembali.

“Aku memang mengasihi Ima, tapi aku tak akan memaksanya memiliki rasa yang sama jika memang rasa itu tak pernah ada di dalam hatinya. Aku cukup mengerti. Mungkin hanya dengan diam dalam doa terbaik dan mengikhlaskan kebahagiaan untuknya adalah sebaik-baik caraku untuk mencintainya. Satu hal, jangan merasa jumawa karena Shinta terlalu mencintaimu. Wanita dimanapun sama. Mereka hanya punya satu hati yang menampung segala rasa, keluh, kesah, rahasia besar yang mungkin tak akan sanggup dikatakan. Namun sedikit saja hatinya tersayat, kepedihan itu akan dibawanya terus menerus sepanjang jantungnya masih berdetak. Pilih satu yang terbaik menurut hatimu. Jagalah melebihi penjagaanmu pada hatimu sendiri.”

Seorang gadis belasan tahun mengantarkan pesanan mereka dan dengan ramah menyilakan mereka untuk bersantap. “Terima kasih,” jawab Arga dan Sandy hampir serempak. Mereka lalu menyantap menu yang tersaji dalam diam. Tak lama butiran nasi itu telah berpindah ke dalam perut mereka.

Arga meneguk kembali tehnya yang kini telah dingin. Lirih lisannya mengucap alhamdulillah sebagai ungkap syukur atas segala nikmat yang mereka terima. Setelah menghela napas beberapa kali dia akhirnya bersuara. “Kita ini lelaki, Mas Sandy. Tentunya pantang bagi kita untuk menyakiti wanita. Kalo Mas Sandy ingin tahu rasa hatiku yang sebenarnya, ini jawabanku.”

Sandy menyelesaikan suapan terakhirnya. Ditatapnya Arga yang sudah siap untuk menjawab semua pertanyaannya. Hatinya sedikit berdebar, khawatir menyelimuti. Dia sungguh takut jika jawaban Arga nanti akan menyakiti adiknya, juga dirinya. Namun sebagai seorang lelaki, seperti yang dikatakannya tadi, dia harus menyiapkan diri. Berani menerima apapun meski mungkin terasa pedih.

“Aku mencintai Shinta. Sungguh. Aku tak mungkin memilihnya menjadi calon istri jika tak ada cinta di hatiku. Namun, dalam kurun waktu setelah pertemuanku dengan Ima, perlahan namun pasti, bayangan kenangan masa lalu itu tiba-tiba menyentak kesunyian hatiku. Aku berusaha menghalau, namun kenangan itu semakin kuat bertahta. Lalu ...”

“Lalu apa?” Sandy memburu seakan tiada lagi kesabaran yang bisa direntangkannya.

(bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post