Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
8. KACA MATA EMAK

8. KACA MATA EMAK

#Goresan Penaku / H-405

Tak ada jawaban. Entah karena dia tak mendengar pertanyaanku, sedang fokus pada kemudinya, atau memang ada sesuatu yang sedang dia sembunyikan?

Aku kembali terdiam, beberapa saat terlelap lalu terjaga kala gawaiku berdenting. Kulirik arloji di tangan kiriku. Pukul 07.15. Sang bagaskara semakin menguatkan sinarnya. Memberikan pancaran untuk kehidupan penduduk bumi. Kutatap layar gawaiku tanpa kedip, namun nada deringnya terus bersaing dengan layarnya yang tak berhenti berkedip. Kueja satu nama. Emak.

Aku sangat paham betapa bingungnya Emak saat ini. Sampai sedewasa ini aku belum pernah berperilaku begini. Marah berlebihan dan kabur dari rumah demi menghindari lelaki yang saat ini justru sedang duduk di sampingku. Lelaki yang kondisinya jauh berbeda dengan yang kubayangkan.

“Gawaimu berbunyi, Wa. Angkatlah dulu, siapa tahu penting,” kata Riko tanpa menoleh. “Kenapa kamu seperti ketakutan begitu, Wa? Adakah yang kamu sembunyikan? Atau jangan-jangan kamu kabur dari rumah?”

Aku terkejut dan refleks menoleh. Menatap Riko dengan penuh selidik. Ada kecurigaan yang tetiba hadir. Kurasakan keanehan dari sikap Riko. Perubahannya seperti langit dan bumi. Aku bukannya tak percaya pada hidayah, tapi entah kenapa kali ini aku merasa seperti sedang berada dalam pusaran permainan sandiwara yang entah diciptakan oleh siapa.

“Aku turun halte depan itu,” kataku sambil menunjuk ke depan. Tak ada sahutan. Lalu saat sekilas kulihat seringai senyum itu, seketika aku bergidik ngeri. Bayangan masa lalu kembali terlintas. Mungkinkah Riko menyembunyikan niat jahatnya kepadaku?

(bersambung)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

22 Mar
Balas

Enak dibacanya. Penasaran apa ya rencananya?

23 Mar
Balas



search

New Post