Susmintari Dwi Ratnaningtyas

Karena yang terucap akan mudah lenyap dan yang tertulis akan abadi seperti prasasti....

Selengkapnya
Navigasi Web
INSTAN

INSTAN

GORESAN PENAKU / H-440

Cafe hijau di sudut perempatan jalan utama menuju kantor pusat universitas itu selalu ramai pengunjung. Para mahasiswa silih berganti datang dan pergi.

Beberapa gazebo yang mengitari bangunan utama menjadi tempat yang nyaman untuk berdiskusi atau sekadar berbincang ringan.

--

Rania mengaduk mie rebus instan rasa soto kesukaannya dengan hati gundah. Tak hanya sekali ini Restu membohonginya. Namun atas nama cinta, dia membutakan logikanya. Maaf yang diberikannya, selalu apik diulang oleh kekasihnya itu.

--

"Kenapa kamu setega itu?" tanyanya kepada Restu. Namun tak ada jawaban. Rania tersenyum lalu melangkah pergi. Menguatkan hati agar bulir netranya tak menggulir. Dia cukup tahu diri. Cinta instan Restu, tak perlu dijaganya hingga menjadi basi..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post