Merupakan sebuah kata dalam Bahasa Jawa, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan bawel, cerewet, atau banyak bicara. Seringkali kata ini berkonotasi negatif, menunjuk pada sifat kepo dan nyinyir pada urusan orang lain. Namun, sejak tanggal 17 Desember 2019 lalu, kata ini mendadak menjadi sangat bermakna bagi saya, setidaknya ada energi positif yang disalurkan kata ini untuk membangun semangat saya. Setidaknya, ketika sebuah kalimat motivasi mengatakan agar seseorang melihat sebuah objek yang sama dari sudut pandang yang berbeda, ternyata memang benar adanya. Kata kenyih ini membuktikannya.

Berawal ketika MGMP Cendekia MTs Kabupaten Ngawi bersama Forum Komunikasi Waka Kurikulum MTsN (FK2M) Kabupaten Ngawi mengadakan kunjungan studi ke MTsN 4 Tulungagung pada hari Selasa, tanggal 17 Desember 2019. Kedatangan kami disambut dengan keramahan yang spektakuler oleh tuan rumah. Suguh, lungguh, dan gupuh teman-teman dari MTsN 4 Tulungagung memang layak diacungi jempol. Deretan piala yang melambangkan capaian prestasi, kondisi madrasah yang hijau, bersih, dan teduh sepatutnya gelar green school dan madrasah adi wiyata disandang. Namun, semua capaian akademik dan non akademik tersebut tak membuat mereka menjadi besar kepala, layaknya bulir padi, semakin berisi semakin merunduk. Dengan segala keistimewaan yang dipunya, mereka menyilakan kami untuk belajar, ngangsu kawruh sebanyak yang kami mau, seluas yang kami ingin.

Ketika kelompok waka kurikulum menerima paparan dari Sri Utami, Waka Kurikulum MTsN 4 Tulungagung, beliau menyampaikan bahwa kemajuan madrasahnya sekarang tidak serta merta datang. Tetapi dibangun dengan perjuangan dan kerja keras. “Intinya kami bekerja dengan penuh perjuangan, soliditas dan komitmen untuk maju bersama. Jangan bosan-bosan untuk kenyih, selalu mengingatkan,” tuturnya lugas. “Awalnya mungkin memang dianggap aneh, tapi tujuan yang sudah disepakati bersama, memang memerlukan perjuangan untuk mewujudkannya”, tambahnya memberi keterangan. Menurutnya, kenyih dari unsur pemikiran positif merupakan salah satu bentuk cara untuk menumbuhkan motivasi. “Tapi juga harus tetap dibarengi dengan keteladanan untuk kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas serta jangan lupa tetap disiplin. Mari terus berjuang, menumbuhkan semangat untuk membangun madrasah yang hebat dan bermartabat,” ujarnya menutup paparan dengan kalimat motivasi.

Pasca kunjungan studi tersebut, kata kenyih selalu terngiang dalam ingatan, terpatri di lubuk sanubari dan mampu melejitkan semangat saya. Semangat untuk tetap istiqomah pada tujuan dan berjuang untuk mewujudkannya dengan landasan soliditas dan komitmen bersama untuk membangun madrasah. Semoga ......