Susmiyati

Profil Kepala SMP Yadika 8 Bekasi

Selengkapnya
Navigasi Web
BAGAI DI NEGERI SAKURA, ONSEN BATU MALANG

BAGAI DI NEGERI SAKURA, ONSEN BATU MALANG

BAGAI DI NEGERI SAKURA, ONSEN BATU MALANG

( # Tantangan Menulis Gurusiana hari ke-16)

Tanggal 24 Desember 2019, di penghujung tahun itu, kami berlima, yaitu aku, suami, dua anakku dan mbak pengasuh anakku, melakukan perjalanan liburan ke Malang. Garuda menerbangkan kami pukul 07.40 wib dari Bandara Soekarno Hatta. Alhamdulillah pesawat mendarat mulus di Bandara Abdul Rahman Sholeh setelah satu setengah jam di udara. Menuju ke penginapan kami, The Onsen Resort, kami menyewa mobil omprengan. Rupanya kemacetan bukan milik Jabodetabek saja, di Malang pun hal itu kami alami.

Kemacetan ini memaksa kami menahan lapar, waktunya makan siang hampir terlampaui, andai supir omprengan yang kami sewa tidak segera hentikan kami di warung nasi.

Warung itu tampak sederhana, namun untuk mendapatkan tempat duduk harus berbagi meja dengan orang lain. Penuh pengunjung, itu yang membuat kami merasa tidak nyaman. Sebagai pelancong saat itu tentu kami tidak punya referensi tempat makan yang memadai. Awal kekecewaan ini terbayar melebihi harga makanannya, rupanya pengalaman pak supir sungguh bisa diandalkan. Mantap dan lezatnya satu piring rames lengkap lauk gulai ayam kampung ,sambal goreng kentang , serta orek tempe dengan harga fantastis murah.

" Benar yah, satu porsi makanan tadi hanya dua puluh ribu rupiah? " bisikku pada suamiku.

" Iya, kita tidak tahu harganya ya, karena tidak ada di daftar menu. Ternyata murah banget, pantas saja, padat pengunjung, murah tapi lezat dan bermutu." kata suamiku sambil menunjukan bukti pembayaran makanan kami tadi.

Dalam perjalanan menuju penginapan, tempat kami akan bermalam selama dua malam itu, anakku terus menayakan tentang Onsen.

" Yah, benar kita mau ke Hotel Jepang. "

" Lihat sendiri nanti, biar terjawab semua rasa penasaran Ade. "

" Ade sudah tidak sabar Yah," rengeknya manja.

Tepat pukul 14.00 wib, kami sampai di The Onsen Hot Spring Resort. Setelah sampai barulah kami tahu bahwa Onsen adalah istilah bahasa Jepang untuk sumber air panas dan tempat mandi berendam dengan air panas yang keluar dari perut bumi. Di Jepang, penginapan yang memiliki tempat pemandian air panas disebut penginapan onsen.

Kedatangan kami disambut oleh beberapa staff hotel yang berbusana ala Jepang. Mereka mengantarkan kami menuju cottage dengan kendaraan terbuka, sepertinya kendaraan itu adalah mobil yang biasa dipakai di lapangan golf.

Pesona Jepang, sebagai Negeri Sakura sangat terasa. Bunga-bunga sakura mempercantik pemandangan di setiap sudut yang terlalui .Tiba-tiba kami merasa berada di belahan bumi yang berbeda. Melewati gerbang berwarna merah yang disebut Torri itu, hati kami sudah berbung -bunga. Apalagi begitu sampai di Cottage yang bernuansa jepang, yaitu rumah Ryokan, olala...seperti mimpi. Deretan Cotage itu diberi nama yang diambil dari nama kota yang ada di Jepang,seperti Kyoto, Kobe, Tokyo, Yokohama dan seterusnya.

Pintunya dibuka dan ditutup dengan cara didorong, memasuki ruang tamu, di sana terdapat tatami atau bantal duduk , yang ditata mengelilingi meja lesahan beralas tikar Jepang .Ada juga sofa lantai, yang bisa dilipat dan dibuka. Begitupun kamarnya. Dua kamar tesebut berbeda penataannya. Satu kamar berisi dua bad dan satu kamar lagi dengan satu bad besar.

Kepada kami staff hotel itu memberikan banyak petunjuk, salah satunya adalah tentang kolam di belakang cottage. Kolam tersebut berair hangat untuk berendam. Saat berendam kami memakai pakaian ala Jepang juga. Pakaian tersebut sudah tersedia di cottage. Kolam air hangat dengan kehangatan mencapai suhu 42 derajat itulah yang menandai penginapan tersebut dinamai Onsen. Air tersebut mengandung belerang yang berasal dari air pegunungan di sekitar Candi Songgoriti. Konon air tersebut menyehatkan tubuh.

Malang yang dingin, hingga delapan belas derajat itu, tak henti terguyur hujan sejak sore hingga pagi tiba. Malam itu kami makan di Fushimi Japanes Restauran. Restoran tersebut tentu didominasi menu masakan Jepang, seperti, Sushi, Tempura, Ramen, Sup Miso, Okonamiyaki, Soba, Takiniku, Tekoyaki, Sashimi, Udon, Sukiyaki, Yakisoba, Karaage, Ebi Furay dan lainya. Tersedia juga menu makanan nasional dan internasional, jadi tetap banyak pilihan.

Agar kunjungan kami lebih afdol kami menyewa pakaian Jepang ala Oshin lengkap dengan Yukata, lalu mencari spot untuk berfoto. Selain berfoto di The Onsen Gargen, tentu kami memilih spot yang paling dicari yaitu jembatan merah yang sebut Shinkyo.

Saat sarapan tiba, menunya pun makanan Jepang, tetapi ada satu menu yang menarik ,

edamame, yaitu kedelai rebus.

Wah... Seru banget, akhirnya keinginan melihat Negeri Sakura yang memiliki Fujiyama bisa terobati hanya dengan dua malam menginap di Onsen Batu Malang ini. Alhamdulillah Allah Maha Baik, kami diberi kesempatan berlibur di Onsen dan lanjut ke Surabaya .Penasaran tentang Onsen? Datang saja dan nikmati.

Senin, 3 Februari 2020

Pukul 21.38 Wib

Susmiyati

SMP Yadika 8

Jitu : Jujur, Inovatif, Taqwa, Unggul.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku jadi pengin ke sana, lihat bunga sakura

04 Feb
Balas

Hehe.. Iya Bu.

04 Feb

Pengin

04 Feb
Balas

Iya Bu... Sok monggo bu..

04 Feb

Pengin

04 Feb
Balas

Monggo ke batu malang Bu

08 Feb



search

New Post