Suswani

Suswani adalah seorang pendidik di SDN Pangkalpinang. Selama 20 tahun mengabdi sebagai Guru SD, ia lalu diangkat menjadi Keplala SD pada tahun 2008. Pengal...

Selengkapnya
Navigasi Web

BUAH KELUBI NON BIJI

Suatu sore yang cuacanya agak dingin karena siangnya diguyur hujan ,Aku mengajak suami dan si kecil kesayangan untuk jalan -jalan sekalian aku ingin membeli asinan buah untuk menantu kesayangan yang lagi ngidam.Salah satu cemilan yang disukainya adalah asinan buah kelubi tanpa biji.Pernah beberapa kali dia memberiku asinan itu ternyata rasanya membuatku ketagihan.Menantuku sedang ngidam dan aku akan memberi kejutan padanya untuk memberikan asinan kelubi yang sangat dia sukai.Menantu bagiku bukan orang asing lagi tetapi mereka merupakan anak - anakku yang harus kulindungi dan kusayangi. Segera aku bersama suami tercinta dan si kecil tersayang mendatangi penjual asinan di sekitaran lintas timur langgananku tapi asinan yang kucari sudah habis diborong orang untuk merayakan hari Imlek.Kami bertiga men elusuri penjual asinan tetapi tetap tak kutemukan asinan itu.Dengan perasaan kecewa aku mengajak suami pulang.Dalam perjalanan aku teringat sesuatu .Mengapa tak kucoba saja buat asinan sendiri?.Segera aku mengajak suami memutar alih setir mobil menuju pasar jalan trem untuk membeli buah Kelubi No biji.Tempat yang paling tepat adalah Pasar Trem yang berlokasi di pusat kota.Pasar Jalan Trem banyak menjual buah - buahan yang segar untuk dibuat asinan.Pasarnya sangat ramai pembelinya ditambah dengan kondisi jalan yang sempit membuat kita harus lebih berhati - hati. Setelah tiba aku segera menelusuri satu persatu toko buah di situ untuk mencari buah kelubi no biji tetapi belum juga kutemukan.Perasaan putus asapun sudah mulai menghantui." Sudahlah mungkin ini belum rezekinya si dedek" ujarku dalam hati.Saat mau membalikkan tubuhku mau menuju mobil tiba ' tiba mataku terbentur dengan seonggok buah kelubi mentah di salah satu toko buah lalu aku mendekati penjualnya. " Pak ..mau nanya.Ada gak jual buah kelubi no biji?" " Wah kalau buah itu sudah habis diborong orang cina kemarin untuk Imlek!" " Kalau begitu gagal dech buat kejutan" " Kejutan apa bu?" " Kejutan untuk menantu saya yang lagi ngidam.Dia sudah mencari kemana - mana asinan itu tapi sudah habis.Jadi saya mau bikin asinan untuk dia Pak" Ucapku dengan wajah putus asa. Melihat wajahku yang kecewa segera penjual berkata" Untuk Orang ngidam ya bu.Mau gak ibu nunggu sebentar bapak mencarinya dulu" " Mau Pak,Semoga ada ya Pak !" Ujarku dengan bersemangat. Lalu penjual itu mencari di tumpukan buah kelubi tapi hanya beberapa butir dapatnya. " Maaf bu sudah dibongkar hanya ini dapatnya .Tapi ibu sabar dulu ya masih ada buah dikarung nanti bapak bongkar" kata penjual itu dengan semangat.Dengan teliti satu persatu dicarinya dan hanya dapat beberapa butir saja.Melihat bapak itu dengan semangat memberi pelayanan prima kepada pembelinya membuatku terkagum - kagum.Hasil jualannya tidak seberapa tetapi pelayanan yang diberikan luar biasa .Melihat ini semua aku segera introspeksi apakah aku telah menjalankan tugasku selama ini seperti yang dilakukan bapak ini? Ternyata dari beberapa karung dicari hanya ada beberapa buah yang dapat. " Maaf bu hanya ini yang saya dapat .Nanti kalau ada lagi barang datang saya akan kasih tahu ibu ." " Alhamdulillah walaupun gak banyak dapat juga ya Pak !.Maaf Pak sudah merepotkan bapak.Berapa Pak harga semuanya?" " Gak usah bu , bapak ikhlas apalagi untuk orang ngidam." Lalu penjual tadi menunjukkan padaku setumpuk kedondong yang hampir masak . "Bu boleh dak saya ngasih ibu kedondong .Sayang kedondong ini hampir masak kalau diasin pasti enak " " Gak usahlah Pak bapak juga mau berjual." Kulihat kedondongnya banyak yang tak terjual .Aku merasa kasihan lalu aku berniat membelinya. " Oh ..kalau gitu , timbanglah Pak 2 kg nanti saya bayar" Penjual itu mengambil plastik besar lalu meniasukkan buah kedondong tadi kira - kira hampir 4 kg beratnya.Aku heran minta ditimbang 2 kg kok dikasih banyak.Lalu dia berkata padaku sambil menyerahkan seplastik besar buah kedondong. " Ini bu bawa pulang ! gak usah bayar saya ikhlas .Hidup saya juga tinggal menunggu waktunya saja.Saya mau bersedekah bu tolong diterima!" Pinta penjual buah.Mendengar ucapannya aku menjadi terharu , mau rasanya aku menangis begitu ikhlasnya bapak tua itu .Dia berjualan bukan mencari untung tapi hanya mencari ridho dari Allah semata - mata.Lalu aku ambil pemberiannya dan aku selipkan 1 lembar uang 50 ribuan ke tangannya .Serta merta dia menolaknya. " Gak usah bu ! Aku ikhlas memberinya! " Bapak sudah berbuat baik kepada saya dan insyaallah Malaikat mencatatnya Saya juga ingin berbuat baik Pak tolong diterima." Mendengar aku berbicara memelas lalu dengan berat hati dia menerima uang yang kuberikan.Kamipun berdua tersenyum Didalam hati berdoa semoga Allah memberkahi apa yang telah kami lakukan.Aku segera mengetik no poselku di pomsel bapak itu lalu aku pamit pulang "Kelubi Non biji " Menjadikan diriku lebih menghargai satu sama lain dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan.Semoga pengalaman ini membuka hati kita untuk mengisi sisa hari - hari kita dengan hal- hal positif ..Memberi itu tidak perlu men unggu kita punya / mampu.Mulai sekarang Berlomba - lombalah untuk berbuat kebaikan .Kalau kita ikhlas insyaallah Allah akan meridhoinya .Aamiinn
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post