Suswani

Suswani adalah seorang pendidik di SDN Pangkalpinang. Selama 20 tahun mengabdi sebagai Guru SD, ia lalu diangkat menjadi Keplala SD pada tahun 2008. Pengal...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pengorbanan Si Penjual Ikan Hias

Pengorbanan Si Penjual ikan.Hias

Malam Kamis yang dingin aku berdua dengan suami tercinta menikmati keramaian kota Pangkalpinang.Setelah dinner di warung Barokah penjual sate kambing kami berdua berhenti sebentar di Alun alun Taman Merdeka.Ramai sekali para pengunjung di tempat ini.

Melihat Mascot yang bergambarkan para penari yang cantik membuat ku berkeinginan untuk mengabadikan nya.Kami berdua meminta tolong salah satu pengunjung untuk mengambil foto kami dengan latar belakang mascot tersebut .Setelah itu aku mengajak suamiku tercinta untuk mencari tempat duduk sambil menikmati kacang rebus.Terasa indah malam ini karena sudah lama kami tidak menikmati suasana seperti ini.

Di sampingku duduk seorang ibu setengah baya sedang berjualan ikan hias yang dimasukan ke dalam kantong plastik.Aku tidak mengira bahwa ibu itu masih muda karena melihat penampilan kelihatannya dia lebih tua dari usiaku.

Dari tadi aku perhatikan ada beberapa pengunjung hanya melihat saja jualan yang terpajang tetapi tidak ada yang membelinya ,ibu tersebut terlihat tidak putus asa, dia tetap menawarkan jualannya kepada para pengunjung.

Akhirnya dengan memberanikan diri aku mengajak dia berbicara.Awalnya Ibu itu menanyakan putraku ada berapa ? sudah besar apa belum? dan dimana kerjanya?.Satu persatu kujawab pertanyaannya dan kelihatan dia puas mendengar jawabanku itu.Sekarang giliran aku yang bertanya tentang kehidupannya .Ibu itu bercerita panjang lebar mengenai kehidupannya.Dia menikah dengan seorang duda yang mempunyai anak 4 pada saat itu umurnya baru 13 tahun lebih. Aku terkesima mendengar ceritanya bagaimana repotnya dia mengurus anak 4 yang pada saat itu seharusnya dia masih menikmati bangku sekolah dan masa remajanya tetapi karena kesulitan hidup yang menimpanya membuat ibu tersebut harus meninggalkan semua yang diinginkannya.masa remaja tinggal sebuah cerita saja.Dengan penuh kesabaran ibu itu mengurus ke 4 anak tirinya sampai berkeluarga.Ibu itu juga mempunyai 4 anak perempuan hasil perkawinannya dengan duda tersebut.Setahun yang lalu suami tercinta meninggal dunia meninggalkan 4 orang anak ,untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dia mengambil upah mengupas bawang merah dalam sehari bisa sampai 10 kg.dengan upah Rp 3.000 / kg.Sorenya mengambil upah cuci piring jika ada yang hajatan dan malamnya menjual ikan hias.ibu itu berkata hanya ini yang dapat dilakukannya karena keterbatasan pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki.Dia bertekad akan menyekolahkan anak anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.Dia tidak mau kesusahan yang dirasakannya sekarang akan dialami anaknya

.Anak sulung nya sudah menikah , anak yang kedua kuliah di salah satu perguruan tinggi di Kota Pangkalpinang dan mendapat beasiswa,anak yang ke 3 adalah siswa kelas XII di SMK negeri dan anak yang ke 4 masih kelas 2 SD .

Aku mendengar ceritanya ada perasaan terharu bagaimana perjuangan seorang ibu tanpa suami menghidupi ke 3 anaknya yang sangat memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Ibu itu dengan semangat menceritakan dia harus lebih keras lagi mencari rezeki untuk membiayai sekolah anak anaknya ,apapun akan dikerjakan yang penting halal katanya.

Malam itu waktu sudah menunjukkan Pk 20.30 tetapi tak satupun pengunjung yang membeli jualannya,tidak terlihat sedikitpun perasaan kecewa di wajahnya dan dia berkata padaku malam ini belum rezeki mungkin besok.Kami pun pamit pulang , segera aku membeli 2 bungkus ikan hias dan ketika dia mau mengembalikan sisa uangnya, aku menolak dan kuberikan kepadanya.Betapa ceria wajahnya, berulangkali dia mengucapkan terimakasih.Sepanjang jalan aku bercerita kepada suamiku betapa beruntung nya kehidupan kami sekarang.Sekecil apapun nikmat yang diberikan Allah kepada kami harus disyukuri.Sekelumit pengalaman hidup si penjual ikan membuka hatiku tersentuh dan membuatku untuk selalu sabar dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post