KESAN PERTAMA MENGENAL SOSOK GURU WIBAWA

Pagi itu, Sang Ayah masih belum mengetahui siapa sesungguhnya lelaki gagah yang berdiri di depan kelas tersebut. Sang Ayah hanya menduga dalam hati, mungkin beliaulah sosok guru kelas 5 yang sering disebut-sebut oleh teman sebangku. Beberapa menit kemudian beliau membuka presensi kelas dan melakukan pengecekan kehadiran siswa. Pandangan beliau terlihat mengarah ke seluruh tempat duduk siswa secara merata untuk melakukan pengecekan sambil menghitung jumlah kehadiran siswanya. Satu per satu deretan nama siswa pada daftar hadir dipelototi dan diberi tanda titik sebagai bukti kehadiran siswanya. Hanya nama Sang Ayah yang masih belum tercatat dalam data tersebut.

Ternyata benar dugaan Sang Ayah bahwa sosok lelaki gagah itu adalah guru kelas 5. Namanya memang sering terdengar dari cerita beberapa teman sejak dari sekolah lama. Namun, baru saat inilah Sang Ayah bisa bertatap muka langsung dengan beliau untuk belajar di sekolah baru. Kesan pertama ketika melihat sosok beliau, Sang Ayah kembali menduga bahwa beliau adalah figur guru berwibawa yang sangat baik dan humoris.

Beberapa menit berlalu, beliau langsujng beranjak dari meja guru dan berdiri tegak tepat satu meter di depan papan tulis. Sambil tersenyum, beliau menyapa Sang Ayah.

“Ada siswa baru, ya. Baik, selamat datang dan selamat bergabug di kelas 5. Semoga betah dan bisa cepat menyesuaikan diri dengan teman-teman di kelas ini” kata Pak Guru sambil mendekati bangku Sang Ayah.

“Perlu diketahui bahwa di sekolah ini semua memiliki hak yang sama, baik siswa baru maupun siswa yang sudah lama.” kata Pak Guru.

Beliau juga menyampaikan himbauan kepada semua siswa kelas 5 untuk selalu menjaga kekompakan dan jangan segan-segan bertaya kepada Pak Guru maupun kepada teman-teman sejawat demi keberhasilan bersama.

Bondowoso, 21 Juni 2020

#TantanganGurusiana (Hari ke-152)

#BelajarPentigraf  (Hari ke-2)