LURUSKAN NIAT

Niat merupakan amalan hati yang berfungsi sebagai pembeda antara ibadah yang satu dengan ibadah yang lain. Niat juga membedakan antara ibadah dengan adat atau kebiasaan. Suatu perbuatan menjadi amalan yang sah secara syar’i dan akan memperoleh imbalan pahala jika dilakukan dengan niat yang benar.

“Sesungguhnya setiap amalan bergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya seseorang hanya mendapatkan apa yang dia niatkan.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Itulah pembelajaran berharga dari Mata Pelajaran Agama yang diikuti Sang Ayah pada minggu pertama tahun ajaran baru di kelas 6. Semua murid-murid kelas 6 dianjurkan untuk mulai meluruskan niat sebelum memulai sesuatu. Pak Guru berulangkali menegaskan bahwa niat itu sangat penting. Walaupun aktivitas sama tetapi niatnya berbeda, pastilah ada upaya yang berbeda dan hasilnya juga akan berbeda. Contohnya, orang yang bersepeda saat perlombaan dan bersepeda saat ke pasar. Walaupun melakukan aktivitas yang sama, sudah pasti upayanya berbeda. Itu semua kembali pada niat dan tujuan dari bersepeda itu.

Sang Ayah masih teringat betul anjuran Pak Guru bahwa belajar harus diawali dengan niat yang baik. Semua siswa di kelas 6 sama-sama melakukan aktivitas pembelajaran tanpa diskriminasi, namun hasilnya bisa berbeda-beda. Bisa jadi karena ada niat yang berbeda di antara mereka. Untuk itulah, perlu diluruskan niat sejak awal. Bagaimana meluruskan niat yang benar? Pak Guru menceritakan kisah dua orang yang sama-sama beribadah, namun yang didapatkan ternyata berbeda. Orang yang satunya mendapatkan pahala besar di sisi Allah subhanahu wa ta’ala, sementara yang lain tidak mendapatkan apa-apa. Ternyata penyebabnya adalah niat merka. Kisah tersebut menginspirasi Sang Ayah untuk selalu mulai niat yang baik, sebab niat baik akan berdampak baik, niat buruk akan berdampak buruk.

Bondowoso, 01 Juli 2020

#TantanganGurusiana (Hari ke-162)