RAIHLAH BERKAH KETIKA MARAH
RAIHLAH BERKAH KETIKA MARAH
Bisakah meraih berkah ketika marah? Sekilas kedua kata terkesan tak bisa dikorelasikan bagaikan langit dan bumi. Meskipun sebenarnya keduanya saling melengkapi untuk mencapai kemuliaan. Nah, agar tidak salah persepsi, ada baiknya terlebih dahulu mengingat kembali pemahaman tentang makna berkah dan amarah.
Makna kata berkah atau barokah dalam bahasa Arab adalah berkembang atau bertambah sesuatu. Makna berkah dalam Alquran dan hadits adalah langgengnya kebaikan, kadang bertambah kebaikan, atau bisa kedua-duanya. Makna berkah menurut Imam Al-Ghazali adalah bertambahnya kebaikan. Para ulama mendefinisikan berkah sebagai sesuatu yang banyak dan melimpah, meliputi berkah secara material dan spiritual, seperti kesehatan, ketenangan, keamanan, harta, usia, dan anak. Pada intinya berkah adalah langgengnya kebaikan atau bertambahnya kebaikan.
Sedangkan makna kata marah adalah sutau emosi yang secara fisik mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat adrenalin dan nonadrenalin. Dalam Islam, marah adalah suatu sikap yang hendaknya dikendalikan. Ketika seseorang sering menghadirkan sifat ini, maka tentu saja itu tidak baik dalam kehidupannya.
Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabatnya, agar memberinya nasehat ringkas. Maka jawab beliau,
"Janganlah marah-beliau mengulangi beberapa kali-Janganlah marah." (HR Al Bukhari).
Nasihat Nabi ini unik, sebab yang bertanya ternyata adalah seorang yang suka marah. Imam Ahmad meriwayatkan, bahwa setelah dijawab oleh Nabi, sahabat yang bertanya ini berkata: “Setelah itu saya memahami, bahwa kemarahan mencakup seluruh kejahatan.”
Ini menunjukkan bahwa dalam sifat marah itu terkandung banyak keburukan sementara menahannya ada banyak kebaikan yang akan didapatkan oleh seseorang.
Nah, sudah jelas kalau begitu. Ternyata ada banyak kebaikan yang akan didapat dari marah atau dengan kata lain ‘bisa meraih berkah ketika marah’. Bagamana mungkin? Iya, tentunya dengan catatan bisa menahan dan mengalihkannya menuju perilaku kreatif yang berkah.
Setidaknya perlu mengingat pemhaman kembali bahwa marah termasuk emosi yang sehat. Bahkan perasaan marah dapat mendatangkan perubahan-perubahan yang positif. Tidak sedikit perubahan sosial di dunia yang berasal dari rasa marah. Oleh karena itu, sungguh manusiawi jika terkadang marah pada situas-situasi tertentu. Lantas bagaimana caranya meraih berkah dari marah?
Marah akan berubah menjadi berkah jika bisa mengelola marah dengan baik yaitu: menjadikan amarah sebagai motivasi mencapai target lebih tinggi, menggunakan amarah untuk melawan rasa takut, dan menuangkan amarah dalam karya seni atau karya tulis.
Nah, point terakhir ini yang palig asyik bagi gurusianer yang suka menulis. Intinya, semakin anda sering marah semakin beruntung karena bisa lebih banyak meluapkan kemarahannya dalam karta tulis. Iya, kan?
Terima kasih, salam literasi. Jika ingin lebih sukses dengan mengais rejeki melimpah bisa gabung di links: https://bit.ly/3dmpO3Q
Bondowoso, 17 Juni 2020
#TantanganGurusiana (Hari ke-148)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sangat bermanfaat,
Semoga demikian
Semoga demikian
Semoga demikian
Semoga demikian
Semoga demikian