Sutrisno K.

Sutrisno/Penadebu, dilahirkan di Purworejo, Masa kecilnya dilaluinya di Desa Ketawangrejo, kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Sejak SD bakat menulisn...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta Terlarang di Balik Tembok Penjara
Dokumen pribadi

Cinta Terlarang di Balik Tembok Penjara

Cinta Terlarang di Balik Tembok Penjara

Oleh: Penadebu

Nia adalah seorang sipir wanita di sebuah penjara di Penjara Tanah Grogot. Ia selalu melakukan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab. Namun, hatinya mulai terguncang ketika ia bertemu dengan seorang narapidana bernama Firdaus.

Firdaus adalah seorang pria yang tampan dan berwibawa. Namun, ia terjerat dalam kasus narkoba dan harus menjalani hukuman 10 tahun penjara. Meskipun begitu, Nia merasa tertarik pada Firdaus. Ia sering mengunjungi sel Firdaus dan berbicara dengannya.

Namun, cinta mereka terhalang oleh tembok penjara yang mengelilingi mereka. Nia dan Firdaus tidak bisa berkumpul di luar penjara dan hidup bersama seperti pasangan lainnya. Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan hukum dan aturan yang melarang hubungan antara sipir dan narapidana.

Hasan, rekan kerja Nia yang juga mencintainya. Hasan selalu berusaha untuk mendapatkan hati Nia, tetapi ia merasa kesulitan karena Nia terus terpikat pada Firdaus.

Sementara itu, Farikha, teman dekat Nia, juga mengetahui tentang hubungan terlarang antara Nia dan Firdaus. Ia berusaha untuk membujuk Nia agar mengakhiri hubungan tersebut dan memilih Hasan yang lebih tepat dan halal baginya. Namun, Nia tetap pada pendiriannya dan tidak ingin meninggalkan Firdaus.

Arbianto adalah kepala penjara yang juga mengetahui tentang hubungan terlarang antara Nia dan Firdaus. Ia merasa khawatir akan dampak negatif yang akan timbul dari hubungan tersebut, terutama bagi Nia yang harus menjaga profesionalisme dan integritasnya sebagai sipir. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk memindahkan Nia ke penjara lain agar hubungan tersebut bisa berakhir.

Namun, cinta Nia dan Firdaus tidak bisa dipisahkan begitu saja. Mereka tetap berkomunikasi dan saling mencintai, meskipun hanya melalui surat atau telepon. Setiap kali Nia mengunjungi Firdaus, mereka selalu berbicara tentang mimpi mereka untuk bersama di masa depan dan merencanakan rencana untuk melarikan diri dari penjara.

Ketika mereka merencanakan rencana pelarian, Firdaus tiba-tiba jatuh sakit dan meninggal dunia. Nia merasa hancur dan kehilangan segalanya. Ia merasa bahwa cinta terlarang mereka hanya bisa bertahan di balik tembok penjara, dan tidak akan pernah bisa menjadi kenyataan.

Setelah kematian Firdaus, Nia sangat merasa kesepian dan sedih. Ia merasa bahwa hidupnya tidak memiliki makna lagi setelah kehilangan orang yang dicintainya. Namun, ia tetap berusaha untuk menghadapi kenyataan dan menjalani tugasnya sebagai sipir dengan baik.

Hasan, yang selalu mencintainya, masih berusaha untuk mendapatkan hati Nia. Namun, Nia merasa bahwa hatinya sudah tertambat pada Firdaus dan tidak bisa berpaling ke orang lain. Ia merasa bahwa cinta terlarangnya dengan Firdaus akan selalu menghantui hidupnya dan tidak akan pernah terlupakan.

Farikha, yang tadinya menentang hubungan terlarang Nia dan Firdaus, akhirnya memahami perasaan Nia setelah melihat kesedihannya yang mendalam. Ia merasa bahwa cinta sejati memang sulit diprediksi dan tidak bisa dipaksa.

Arbianto, yang mengalami dilema dalam memutuskan hubungan Nia dan Firdaus, merasa bersalah setelah melihat Nia yang terpuruk setelah kematian Firdaus. Ia merasa bahwa keputusannya untuk memindahkan Nia mungkin tidak tepat, dan ia berjanji untuk tidak membiarkan hubungan terlarang semacam itu terjadi lagi di penjara yang ia pimpin.

Nia duduk sendirian di depan kamar Firdaus, mengenang kenangan indah yang mereka lalui bersama. Hasan datang dan duduk di sampingnya.

Hasan: "Nia, aku tahu ini sulit bagi mu. Tetapi, aku selalu ada di sini untukmu."

Nia: "Terima kasih, Hasan. Tetapi aku merasa seolah hidupku tidak memiliki arti lagi tanpa Firdaus."

Hasan: "Nia, kau tahu aku selalu mencintaimu. Aku bisa menjadi pasangan hidupmu dan menemanimu menjalani sisa hidupmu."

Nia: "Maaf Hasan, tetapi aku tidak bisa berpaling dari Firdaus. Dia adalah satu-satunya cinta sejatiku."

Farikha yang melewati di depan kamar melihat Nia dan Hasan berbicara dan memutuskan untuk bergabung.

Farikha: "Nia, aku tahu kamu mencintai Firdaus, tetapi kamu harus menghadapi kenyataan. Dia sudah pergi dan kamu harus melanjutkan hidupmu."

Nia: "Aku tahu Farikha, tetapi rasanya begitu sulit untuk melupakan kenangan kami bersama. Aku merasa seperti kehilangan sebagian diriku."

Farikha: "Sudahlah, kamu harus menemukan kebahagiaanmu sendiri. Setidaknya kamu harus mencoba."

Nia: "Tetapi bagaimana, Farikha? Aku merasa tidak bisa mencintai orang lain selain Firdaus."

Arbianto datang dan ikut duduk di sebelah Nia.

Arbianto: "Nia, saya minta maaf atas keputusan saya untuk memindahkan kamu. Saya ingin kamu tahu bahwa saya selalu peduli padamu dan Firdaus. Tetapi, kita harus menghargai peraturan dan menjaga ketertiban di sini."

Nia: "Tidak apa-apa Pak, saya mengerti. Saya hanya merasa sedih karena kehilangan Firdaus."

Arbianto: "Saya tahu perasaanmu, Nia. Tetapi, kamu harus percaya bahwa cinta sejati tidak pernah mati. Firdaus akan selalu ada di hatimu."

Hasan: "Arbianto benar, Nia. Kamu harus mempercayai bahwa cinta itu abadi dan dapat melampaui batas waktu dan ruang."

Nia tersenyum dan merasa sedikit lega mendengar perkataan mereka. Ia merasa bahwa meskipun Firdaus sudah pergi, cintanya masih hidup dalam hatinya dan ia harus menghargainya dengan cara yang benar.

Beberapa minggu kemudian, Nia mulai merasa lebih baik dan mulai melaksanakan tugasnya sebagai sipir dengan lebih profesional. Meskipun masih sedih karena kehilangan Firdaus, ia mencoba untuk fokus pada pekerjaannya dan memulai hidup baru.

Suatu hari, saat ia sedang melakukan patroli di blok tahanan, Nia bertemu dengan seorang tahanan baru bernama Reza. Reza adalah seorang pria tampan dan pintar yang dihukum karena kasus korupsi.

Nia merasa tidak nyaman ketika Reza mulai memberikan perhatian kepadanya, tetapi pada saat yang sama ia merasa tertarik dengan kepribadian Reza. Mereka mulai bertukar cerita tentang hidup mereka dan Nia mulai merasa ada ikatan antara mereka.

Namun, Nia juga merasa bahwa hubungan mereka terlarang karena peraturan di penjara melarang hubungan antara sipir dan tahanan. Ia merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

Nia: "Reza, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Aku merasa tertarik padamu, tetapi hubungan kita dianggap terlarang."

Reza: "Aku juga merasa hal yang sama, Nia. Tetapi kita harus mengikuti peraturan dan menjaga jarak."

Nia: "Tetapi aku merasa sulit untuk menghilangkan perasaan ini. Aku merasa terikat denganmu."

Reza: "Kamu harus mengikuti hatimu, Nia. Jangan biarkan peraturan menghalangi cinta kita."

Nia merasa bingung dengan perkataan Reza. Dia tahu bahwa hubungan mereka dianggap terlarang dan melanggar peraturan, tetapi di saat yang sama ia merasa sulit mengendalikan perasaannya.

Beberapa hari kemudian, Nia memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut karena ia tidak ingin melanggar peraturan dan merusak kariernya sebagai sipir. Meskipun ia merasa sedih dan kehilangan, ia tahu bahwa keputusannya adalah yang terbaik.

Kisah cinta terlarang Nia dan Reza mengajarkan kita tentang betapa sulitnya mengendalikan perasaan dan mengikuti hati kita. Terkadang, kita harus mempertimbangkan peraturan dan etika dalam mengambil keputusan dan mengejar cinta yang diinginkan. Namun, pada akhirnya, cinta sejati akan selalu melampaui batas dan melintasi segala halangan.

Babulu, 5 Maret 2023

#Penadebu_Cerpen_Cinta Terlarang_Dibalik_Tembok_Penjara

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

05 Mar
Balas

salam literasi Pa. Saroni

05 Mar



search

New Post