Oleh: Penadebu

.

“Assalamulaikum, Bapak, Saya permisi dahulu, pamit. Semoga pertemuan hari ini penuh dengan tebaran kebaikan untuk semuanya.”

.

“Walaikumussalam Ibu Dokter, terimakasih atas langkah ringan mengunjungi kami. Teduh suport. Damai kalbu membersamai kami. Semoga tetap diberi sehat. Ikhlas kami dalam titipan mendidik putra putri tercinta.”

.

Berkisah tentang profesi, pernah dokter Wika membuat titik air mata saya. Terserah anda mau katain saya cengeng sebagi seorang laki-laki. Karena keharuan kebaikan.

.

Datang kali ini seorang dokter PT. dengan keramahtamahannya ada wajah keikhlasan membantu dan mengarahkan kami. Ada tebar simpati dan ikhlas dalam mencurah tugas yang menghinggapi. Sayang andai ini tidak sempat tertuang dalam story perjalan kisah inspiratif.

.

Dalam pertemuan singkat namun bermakna dan berhikmah. Membuka lebar dari perasaan dan gap yang boleh dibilang mengira-ngira. Yah, pandemi menyebabkan semua berubah baik psikologis, curiga, dan saling hindar. Namun hari ini semoga tersaji akan tertulis dalam kisah abadi.

.

Hari itu, Kamis 23 September 2021 tebaran silaturahim dengan tim kesehatan mengharum dalam ruang kecil yang disemarakkan resume tertuang:tentang cuci tangan dan handsanitizer. Memandu suhu agat terjaga sehat dalam kurun waktu. Uluran tangan sang bidadari profesi membuka luang dan tuang, mengayomi anak-anak karyawan.

“Berobatlah selagi sakit. Jangan takut.” Sela Bu Dokter D

.

Belum lagi selesai ucap kurang segera suport termograp muncul dari tas mungilnya. Dipucuk ulampun tiba. Tuturnya yang santun menghembus orang berpendidikan dan bertata krama. Kamipun malu andai bersikap sebaliknya.

.

Sebut saja suport dan prokes manajemen yang diwakili tim kesehatan PT. adalah bukti Administratur yang bersepakat untuk saling suport. Semoga ini akan tetap terjalin baik peduli dan saling asah, asih, asuh.

.

Dari pertemuan tersbut tercantumlah tentang bumi dan langit. Karena perpaduan kita akan menjadi nyaman.

.

Berbicara tentang langit tiba-tiba saja kepala akan mendongak ke atas. Aneka warna tersirat. Jika beruntung hijau bertabur putih kadangpun kepekatan.

.

Tidak sengaja kita diarah pada imajinasi liar mengembang dan berrkeasi unik. Dan kadang munafik enggak mau yang indah disebutkan keindahan. Hal buruk tetaplah tersimpan. Karena siapapun menyimpan rahasia keburukan saudaranya, Allah akan menutupi keburukannya di akhirat kelak.

.

Kadang juga takjub ada imbas menyimpan cerita kalbu tentang pagi atau senjanya langit. Hanya bedanya pandangan tidak lagi mendongak karena sesungguhnya langit itu pandangan. Demikian juga fajar dan senja ada kebangkitan dan peraduan.

.

Namun tengoklah apa yang sudah dipijak, tanah, lemah, siti, batu, selo dan sebaginya entah apa lagi di pikiran-pikiran kita. Terus jika berpadu dalam rangkai bahasa

.

‘Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.’

.

Karena semua tentang bumi dan langit akan menjadi serasi rasa dan karsa. Was prasangka, antara positif dan negatif tingking. Dua perpaduan itu siapa awal yang meperkenalkan ke otak kita. Itu yang kadang dicerna.

.

Pembaca budiman

Mohon dimaafkan jika hari ini anda diputar-putar dalam sirkuit story saya saat ini. Namun itulah benar adanya.

Labangka, 23 September 2021(Tertulis ulang di 13 Agustus 2022)

#Penadebu_menulisitumenujukeabadian_makaberbuatbaiklahmenujuabadi