Sutrisno K.

Sutrisno/Penadebu, dilahirkan di Purworejo, Masa kecilnya dilaluinya di Desa Ketawangrejo, kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Sejak SD bakat menulisn...

Selengkapnya
Navigasi Web
 Nano-Nano Kurikulum

Nano-Nano Kurikulum

Oleh: Penadebu

“Pak Kepsek, izin bertanya ini ganti kurikulum hanya sekadar ganti judul saja ya, Pak?

“Wah, ya tidak tepatlah jika sekadar ganti judul atau ganti dokumen. Rasanya lebih dari itu Bu. Pengimplementasian kurikulum Merdeka dimaknai sebagai transformasi pembelajaran bertujuan mengubah cara pembelajaran supaya lebih efektif.”

“Jika kita berpikir mengganti kurikulum adalah tujuan maka yang akan terjadi adalah kurikulum berganti namun pembelajaran sama saja. Bukan perubahan semacam ini yang diharapkan. Salah satu gagasan penting dalam kurikulum merdeka adalah memerdekakan guru. Cara mengajar adalah area kreatif guru yang tidak boleh dijajah, dibelenggu, dan diikat oleh aturan-aturan yang mempersulit. Ikhtiar sedang dilakukan. Melalui kurikulum merdeka adalah membuat area belajar sebagai area sekolah yang harus merdeka.”

‘Kurikulum Merdeka terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah yang bersifat nasional di dalamnya ada standar output pendidikan. Prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen. Bagian pertama ini merupakan standar nasional yang sangat generik. Kemudian bagian kedua disebut kurikulum operasional satuan pendidikan. Wilayah inilah yang menjadi ranah kemerdekaan guru dan satuan pendidikan.”

“Lalu bagaimana, dengan ranah kemerdekaan guru, dalam satuan pendidikan, ya pak?”

Lagi-lagi bu guru kami menanyakan hal tersebut. Sebagai kepsek dituntut harus serba bisa memberi solusi atas pertanyaan tersebut. Padahal saya bukan kepala sekolah penggerak. Namun dengan bantuan informasi, dan belajar mandiri yang dianjurkan kemendikbud digunakan sebaik-baiknya. Mau mengeluh sudah tidak zamannya. Mengikuti air mengalir dalam celah itu lebih baik.

Awalnya saya berpikir, tidak lulus sekolah penggerak adalah rahmat. Karena tidak terikat kontrak dengan kekangan. Pada point 3 disebutkan persyaratannya apabila lulus sekolah penggerak minimal 3 tahun tidak boleh pindah dari sekolah tersebut.

Dari sini lagi-lagi saya merasa keberatan dengan persyaratan itu.Bukan karena sekolah tersebut tidak bisa saya kembangkan. Namun jarak tempuh dari rumah yang cukup aduhai. Apalagi saat hujan tiba dipastikan saya akan memantau sekolah dari rumah.

Masih bisa bersyukur karena jarak tempuh masih dalam 1 wilayah kecamatan. Bagaimana dengan beberapa teman yang menyeberang ke kecamatan lain. Tentu akan semakin sulit. Kembali ke persoalan awal.

“Untuk menciptakan tradisi dan paradigma baru serta melaksanakan pembelajaran yang lebih bagus guru harus siap. Makanya pendekatan baru untuk mempersiapkan guru berbeda dengan sebelumnya. Pendekatan yang dipilih bukan melalui pelatihan berjenjang atau bimbingan teknis melainkan mendorong guru untuk belajar secara mandiri.

Bapak ibu guru untuk belajar dari berbagai sumber salah satu yang dipersiapkan adalah Platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum merdeka. Melalui Platform Merdeka Mengajar guru memiliki kesempatan yang setara untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya. Kapanpun dan dimanapun. Sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesama rekan guru.

Dari sinilah sekolah diharapkan untuk bisa membuat kurikulum operasional. Hal tersebut bukan tanpa alasan sebab selain telah mengakses platform merdeka mengajar guru sudah memiliki tradisi sebagai pengalaman dalam mengajar. Hal tersebut merupakan modal penting bagi sekolah untuk mempersiapkan kurikulum operasional. Silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan bahan-bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum merdeka.

Kurikulum Merdeka ini lebih relevan dan banyak memberikan ruang untuk tugas berbasis proyek atau Project Based ini adalah skill skill yang akan dibutuhkan anak itu pada saat dia keluar. Dia harus bisa bekerja secara kelompok. Dia harus bisa menghasilkan suatu hasil karya. Dia harus bisa berkolaborasi dan memikirkan hal-hal secara kreatif. Bebaskan sekolah memilih soal penerapan kurikulum merdeka.

Banyak sekali di tahun-tahun kemarin masyarakat dalam dunia pendidikan kita alergi dengan terminologi. Sering disebut ganti menteri ganti kurikulum. Dengan Merdeka belajar semua itu tidak akan ada pemaksaan. Kurikulum merdeka adalah pemulihan dari ketertinggalan pembelajaran atau recovery dari learning loss akibat pandemi covid 19.

Kurikulum Merdeka bagi sekolah yang sudah siap untuk melakukan transformasi sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Ini adalah opsi pilihan karena kita sudah sangat sukses dengan kurikulum darurat kita gunakan filsafat yang sama pilihan bagi sekolah mengikuti kesiapannya masing-masing.

Lantas seperti apa perbedaan kurikulum Merdeka dengan kurikulum 2013? Kerangka Kurikulum 2013 rancangan landasan utama adalah tujuan sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan. Kurikulum Merdeka rancangan landasan utama kurikulum merdeka adalah tujuan sistem pendidikan nasional dan standar nasional pendidikan, mengembangkan profil pelajar Pancasila pada peserta didik. Kompetensi yang dituju kurikulum 2013 kompetensi dasar yang berupa lingkup dan urutan yang dikelompokkan pada 4 kompetensi inti. sSkap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. KD dinyatakan dalam bentuk poin poin dan diurutkan untuk mencapai KI yang diorganisasikan pertahun. KD pada KI1 dan KI2 hanya terdapat pada mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kurikulum Merdeka capaian pembelajaran disusun per fase capaian pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan sikap dan keterampilan untuk mencapai menguatkan dan meningkatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka bagi sekolah yang sudah siap untuk melakukan transformasi sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Ini adalah opsi pilihan karena kita sudah sangat sukses dengan kurikulum darurat kita gunakan filsafat yang sama pilihan bagi sekolah mengikuti kesiapannya masing-masing.

SD sederajat terdiri dari Fase A umumnya setara dengan kelas 1 dan 2. Fase B setara dengan kelas 3 dan 4. Fase C setara dengan kelas 5 dan 6. Kurikulum Merdeka mulai berlaku tahun ajaran 2022/2023.Sedangkan struktur kurikulum 2013 jam pelajaran diatur per minggu. satuan pendidikan mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam setiap semester sehingga pada setiap semester peserta didik akan mendapatkan nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.

Satuan pendidikan diarahkan menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran. Kurikulum Merdeka struktur kurikulum dibagi menjadi dua kegiatan pembelajaran utama yaitu satu pembelajaran reguler atau rutin yang merupakan kegiatan intrakurikuler dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Jam pelajaran diatur pertahun. Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan.

Keunggulan Kurikulum Merdeka salah satunya tidak bedakan IPA dan IPS satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi mata pelajaran. Satuan pendidikan atau peserta didik dapat memilih sekurang-kurangnya satu dari 5 mata pelajaran seni dan prakarya, seni musik, seni rupa, seni teater, seni tari ,atau prakarya.

Kurikulum 2013 pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Untuk semua mata pelajaran. Pada umumnya pembelajaran terfokus hanya pada intrakurikuler atau tatap muka. Untuk kokurikuler dialokasikan beban belajar maksimum 50% di luar jam tatap muka. Tetapi tidak diwajibkan dalam bentuk kegiatan yang direncanakan secara khusus sehingga pada umumnya diserahkan kepada kreativitas guru pengampu.

Kurikulum Merdeka menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian peserta didik. Panduan antara pembelajaran interaktif reguler sekitar 70- 80% dari jam pelajaran dan kokurikuler melalui Project penguatan profil pelajar Pancasila sekitar 20 -30%. Jam pelajaran pembelajaran tatap muka diperbolehkan di zona kuning. PJJ pakai kurikulum darurat.

Kurikulum 2013 penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar secara berkesinambungan. Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata pelajaran penilaian dibagi menjadi penilaian sikap pengetahuan dan keterampilan.

Kurikulum Merdeka penguatan pada asesmen formotif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik. Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama dalam proyek pembuatan profil pelajar Pancasila tidak ada pemisahan antara penilaian sikap pengetahuan dan keterampilan.

“Mungkin demikian ya bu penjelasan yang sekira saya bisa. Kekurangan pastilah banyak silakan ibu tetap semangat walau kita berjalan dikurikulum nano-nano ada yang merdeka dan ada yang 2013. Dilaksanakan saja, ya”

“ Baik pak, terimakasih atas pencerahannya menjelang pagi.”

Demikian sekadar percakapan singkat dengan salah satu guru tentang perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka yang saat ini sedang diterapkan di SDN 023 Babulu Penajam Paser Utara Kalimantan Timur terima kasih

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Babulu, 24 Agustus 2022

#Penadebu_Menulis_itu_rahmat_maka menulislah_untuk_sebuah_kebaikan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

terimakasih ....infonya, salam literasi

24 Aug
Balas

Terima kasih Bunda Sri salam literasi

24 Aug



search

New Post