Suwarni Azis

Guru di SMA Islam Hidayatullah, Semarang, Jawa Tengah. Penulis nasional soal AKM di SIAP Pusmenjar....

Selengkapnya
Navigasi Web

Bayang Masa Lalu

Jam berdetak dengan langkah pelan menuju angka 11.00. Kulihat si kecil telah tertidur debgan pulas. Sementara, mataku belum bisa terpejam sedikut pun. Di kepalaku masih ada bayangan kejadian tadi siang. Bayangan masa silam kembali hadir dalam bingkai yang agak beda.

Kulihat kau berdiri di depan mata dengan rambutmu yang agak gondrong. Kulitmu pun terlihat lebih gelap daripada yang dulu kukenal. Wajahmu pun kulihat ditumbuhi jambang yang agak tebal tak kurang terawat. Sangat berbeda dengan yang dulu rapi, bersih, dan ceria. Kini kulihat sosok yang berbeda, tetapi sama.

Kau terlihat dingin dan tidak serenyah dulu yang suka menggodaku. Kau hanya diam dan tetap dengan pandangan.mata elangmu. Kulihat tatapanmu masih seperti dulu hanya agak meredup. Aku masih terpaku dengan ketidakpercayaan bahwa benar itu kamu. Aku masih bingung mengapa bisa seperti ini.

Ternyata sudah 10 tahun berlalu kita berpisah dengan takdir yang beda. Meskipun perpisahan itu masih menyisakan sesuatu yang masih tersimpan.di sudut hati. Ada kegetiran yang tergantung di perjalanan itu. Namun, semua sudah menjadi takdir yang tak bisa dielakkan. Semua harus dijalani seperti aliran air yang terus mengalir hingga ke muara.

Kau masih dengan senyuman itu yang mampu menggetarkan jiwaku. Namun, mengapa dia ada di sini? Sebuah pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab. Rasa penasaran itu makin membuatku bertanya-tanya.

Siang ini setelah menjemput si kecil, aku mencoba mencari tahu mengapa Mas Andra sampai di Jakarta. Aku mencoba mencari alamat yang aku dapatkan dari kakaknya yang di Semarang. Aku pun mencari alamat rumahnya. Dengan mudah aku pun dapatkan alamat rumahnya. Rumah yang tidak begitu besar, tetapi terlihat rapi. Aku suruh pak sopir menungguku di seberang jalan. Aku ketuk rumahnya dengan pelan. Kulihat seorang permpuan berhijab terlihat cantik keluar membukakan pintu.

"Silakan masuk!"

"Terima kasih"

"Mbak ini siapa dan ada keperluan apa," tanya perempuan itu dengan ramah.

"Perkenalkan saya Andin, teman SMA Mas Andra. Apakah benar ini rumah Mas Andra?" jawabku.

Saya Sita, istri Mas Angga," jawabnya. Oiya, ada perlu apakah, Mbak datang kemari."

Oh, maaf saya lupa menyampaikan maksud saya. Saya hanya ingin bertemu Mas Angga, mau menyampaikan ada undangan reuni,," jawabku agak berbohong sedikit.

"Oh, maaf Mbak, tetapi Mas Andra tudak di rumah. Dia saat ini sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Dia sangat depresi karena masa lalunya."

Deg. Aku sangat terkejut dengan penjelasnbya itu.

#TantanganGurusiana#HariKe-305

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post