Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar Diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis 365 hari, hari ke-332 (1037)

Nesa lalu mengeluarkan scoopynya dari garasi dan segera meluncur ke rumahnya Wirma setelah pamit kepada ibunya dan mengucap salam serta mencium tangan ibunya. Ibunya berpesan hati-hati di jalan dan dijawab dengan kata iya dan anggukan Nesa. Di perjalanan Nesa berpikir mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa sama Wirma temannya.

Wirma sudah menunggu dan siap dengan tasnya untuk berangkat ke kampus. Tak perlu berlama-lama lagi, mereka langsung berangkat ke kampus karena takut telat. Mereka berdua sangat akrab satu sama lain dan mereka berdua sangat cocok berteman. Tidak pernah mereka terlibat pertengkaran atau adu mulut dan bahkan mereka berdua dijuluki sudah seperti seseorang dan Handphonenya (ke mana-mana selalu berdua). Di perjalanan mereka berdua tidak banyak cerita karena diburu waktu kuliah yang akan segera mulai. Dosen yang satu ini terkenal sangat disiplin dan sangat konsisten kepada mahasiswa. Jika mahasiswa terlambat mereka tidak diperbolehkan masuk ke kelas dan mengikuti perkuliahan yang diampunya.

Pak Hendry, dosen makul writing I, sangat terkenal disiplin dan tidak bisa nitip-nitip tanda tangan dosen. Makanya Wirma dan Nesa selalu tepat waktu kuliah dengan Pak Hendry. Walau kadang-kadang ada juga mahasiswa yang jahil dengan menyebutkan dari toilet ketika baru masuk, padahal memang baru masuk kuliah. Bukunya sengaja diselip-selipkan di dalam baju dan tas ditinggalkan di pos satpam.

Alhamdulilah Wirma dan Nesa, tidak terlambat makul writing I dengan Pak Hendry. Sebenarnya Pak Hendry nyaman ngajarnya dan tidak bertele-tele. Banyak mahasiswa yang menyukai cara beliau mengajar. Namun tak sedikit pula yang kurang senang dengan cara mengajar Pak Hendry. Memang itulah kehidupan, kita tidak bisa seratus persen membuat orang senang dengan kita dan kita juga tidak bisa membuat orang seratus persen orang tidak menyukai kita.

Semua yang terjadi di dunia ini berpasang-pasangan dan semua berjalan sesuai dengan kodrat dan iradatnya. Manusia hanya bisa berencana tetapi hasil akhirnya tetap keputusan Allah SWT yang terbaik untuk semua orang. Begitu juga dengan Wirma dan Nesa, mereka berdua kebenaran sangat senang dengan gaya mengajarnya Pak Hendry walau ada juga teman mereka yang tak menyukai Pak Hendry. Itu sangat wajar dan sangat biasa terjadi di dunia ini.

Angin semilir membelai wajah cantik Wirma yang saat itu sedang bernostalgia mengingat masa-masa putih abu-abu. Entah kenapa tiba-tiba bayangan teman dekatnya waktu SM terngiang lagi di pelupuk matanya. Bayangan sang pujaan hati begitu lekat di netranya. Dia membayangkan ketika dia berjalan berdua dengan sahabat putih abu-abunya sambil menyusuri sawah dan mereka sedang terbuai asmara putih abu-abu yang melenakan hati.

Sat itu setelah selesai kuliah dengan Pak Dosen Hendry. Wirma dan Nesa pergi ke perpustakaan karena mendapat tugas dari Mr. Hendry (Mr.H) dan mumpung tidak ada kuliah mereka segera ke perpus untuk mencari buku yang disarankan Mr.H. Mereka berdua senang dengan makul Writing 1 yang diampu oleh Mr. H. Selain karena Mr. H itu menguasai materi kuliah, beliau juga gemar menulis dan bagaimana beliau sudah menghasil beberap buah buku selama beliau menjadi dosen.

Beliau kadang membawa contoh karya beliau yang diperlihatkan ke mahasiswa agar mahasiswa bisa menulis dan menghasilkan karya seperti dirinya. Wirma diam sejenak di perpustakaan, dia membayangkan sosok orang yang ia sayangai waktu masa-masa SMA dulu, sampai lamunannya dikagetkan oleh Nesa yang sengaja mengganggu Wirma.

“ Wirma, ada apa ya? Dari tadi melamun saja aku perhatikan, sedang galau ya Wirma?” Tanya Nesa kepo.

“ Ah Ndak Nes, aku lagi mau cari buku untuk tugas dari Mr. H.” Jawab Wirma sekenanya saja.

“Kalau cari buku ke bagian rak buku Wir, bukannya di sini duduk melamun seperti sedang membayangkan seseorang?” Sela Nesa.

“ Iya-iya, aku ke rak buku ya mencari bukunya.” Kata Wirma.

Wirma berlalu meninggalkan Nesa ke bagian rak buku tentang menulis dalam bahasa Inggris yaitu Writing 1 sedangkan Nesa sudah mendapatkan bukunya dan segera mencari bagian yang diperintahkan oleh Mr. H. Dalam hati Nesa bertanya-tanya, ada apa gerangan dengan Wirma, tak biasanya dia seperti ini, batin Nesa. Lalu Nesa hanyut dalam buku writing 1 tersebut dan lupa dengan Wirma sohibnya.

Salam literasi

Tanjungpandan, 27 November 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post