Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar Diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis 365 hari, hari ke-22 (1093)

Episode indahnya asmara

Bag. 31

Setelah dirasa siap, Wirma lalu memberanikan diri keluar dan menemuai kak Rian. Ternyata kak Rian tampil rapi dan membuat jantungnya makin bergetar. Rian segera menyapa dan berbasa-basi dengan Wirma. Wirma menjawab ala kadarnya dan mereka akhirnya duduk berdua. Tetapi sebenarnya Fira berada di balik kamar dan semua pembicaraan mereka berdua terdengar oleh Fira. Pintu rumah tidak dikunci karena mereka hanya bertiga saja di kost-annya Wirma.

Memecah kesunyian diantara mereka berdua akhirnya Rian memberanikan diri memulai pembicaraan dengan bertanya bagaimana kabar Wirma dan adiknya? Tentu saja dijawab Wirma kabar dia dan adiknya baik-baik saja tak kurang suatu apapun juga. Lanjut Wirma juga bertanya kabar kak Rian bagaimana? Pun dijawab kak Rian dengan mengatakan alhamdulilah kakak dalam keadaan baik dan sehat. Selanjutnya pembicaraan mengarah ke tingkat yang lebih serius tentunya.

“Dek Wirma, Kakak ke sini sengaja bersilaturahmi karena kakak ingin mendengar jawaban Dek Wirma tentang keinginan kakak untuk menjadi orang yang spesial di hati Adek Wirma. Apakah sudah ada jawaban untuk kakak atau Adek belum siap dengan jawabannya? Kalau memang belum kakak siap menunggu lagi Dek?” Tanya kak Rian penasaran.

“Sebelumnya adek minta maaf Kak ya, jikalau jawaban adek tidak membuat kakak merasa nyaman karena adek akan mengungkapkan yang sebenarnya dulu apa-apa yang menjadi pertanyaan di hati kakak. Semoga kakak akan siap menerima jawaban dari adek.” Jawab Wirma.

“Kakak siap menerima jawaban apapun yang adek berikan kakak tidak akan protes atau tak menerimanya karena kakak sudah siap menunggu jawaban dari adek selama 3 hari ini.” Ujar kak Rian.

Sebelum mengutarakan jawaban dari dirinya, Wirma seperti mempunyai keberanian lebih yang dapat membuatnya mantap untuk menyampaikan pernyataan darinya. Entah dari mana keberanian Wirma jadi bertambah 180 derajat dari sebelumnya. Wirma semangat untuk mengungkapkan apa yng ia rasakan.

“Sebenarnya adek sudah lama juga menaruh simpati pada kakak setelah kakak selalu memberikan perhatian lebih pada adek. Tetapi melihat banyak kakak-kakak mahasiswi yang senang dan menaruh harapan besar dan ingin mencari perhatian kakak akhirnya adek jadi ciut untuk mengedepankan rasa suka pada kakak. Dan selama tiga hari ini sudah adek pikirkan matang-matang dan adek juga sudah sharing kepada Nesa kawan akrab adek akhirnya adek memutuskan “Untuk menerima kakak sebagai teman spesial adek tetapi dengan syarat.” Ujar Wirma.

“Terima kasih jika adek menerima kakak. Maksud adek menerima kakak dengan syarat Bagaimana? Tolong jelaskan maksudnya agar kakak bisa mengerti maksud dan tujuan adek menerima kakak dengan syarat tersebut?” tanya kak Rian.

“Menerima kakak dengan syarat maksudnya adalah adek menerima kakak sebagai orang yang spesial di hati adek dengan syarat tidak ada teman-teman cewek di kampus yang merasa tersakiti dengan pertemanan ini. Selama seminggu ke depan akan adek lihat jika ada teman cewek di kampus yang merasa bahwa kak Rian adalah pacarnya atau orang yang spesial di hatinya, adek akan mundur kak.” Ucap Wirma dengan tegas.

“O jadi kita lihat selama seminggu ini adakah teman cewek kakak yang merupakan teman spesial di hati kakak, jika ada maka adek akan mundur begitu, Dek?” Tanya kak Rian.

“Betul Kak, adek tak mau menjadi penyebab persahabatan kak Rian dengan si cewek jadi berantakan. Adek tidak mau dituduh menjadi perebut kekasih orang dan adek bukanlah tipe wanita yang mau merebut kekasih orang lain.” Wirma menjelaskan.

“Baiklah Dek kalau begitu, kakak menerima syarat yang adek ajukan dan insyaallah tidak ada cewek yang mengaku-ngaku sebagai kekasih kakak.” Ujar kak Rian dengan mantap.

“Oke Kak, kita berdua sepakat seperti itu ya Kak.” Ujar Wirma.

bersambung . . .

Salam literasi

Tanjungpandan, 22 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

22 Jan
Balas

Terima kasih Pak Dede.

23 Jan



search

New Post