Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis 365 hari, hari ke-79 (1150)

Episode indahnya asmara

Bagian 54

Setelah kuliah, Wirma dan Nesa segera keluar ruangan. Baru saja keluar ruangan kuliah, Wirma segera ditemui oleh kak Rian.

“Assalamualaikum, gimana kabar Dek Wirma dan Nesa?” Ucap kak Rian.

“Waalaikumsalam, kabar kami baik.” Jawab Wirma dan Nesa kompak.

“Nanti kita akan breefing sebentar di ruang BEM untuk lomba minggu depan.” Kata kak Rian.

“Baik Kak,” Kata Wirma dan Nesa.

Wirma dan Nesa segera ke ruang BEM dan ternyata di sana sudah menunggu sie-sie lain yang sudah siap melaporkan apa yang menjadi tugasnya. Setelah itu, masuklah kak Rian dan segera membuka breefing itu dengan basmallah. Lalu dilanjutkan laporan dari setiap sie-sie perlombaan. Semua berjalan dengan lancar dan tak ada aral yang melintang.

Setelah semua laporan diterima kak Rian. Breefing segera ditutup dan masing-masing mahasiswa segera keluar ruangan. Ada yang ke kafe dan ada yang ke musala karena tidak lama lagi akan salat zuhur. Masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Kak Rian segera menemui Wirma dan dia meminta Wirma untuk menunggunya di kafe kampus karena dia akan bicara dengan Wirma. Nesa izin ke Wirma untuk ke musala lebih dahulu sambil menunggu Wirma.

Wirma sudah menunggu di kafe. Tak berselang lama kak Rian datang ke kafe di mana tempat Wirma menunggu.

“Maaf ya Dek Wirma menunggu kakak.” Ucap kak Rian.

“Gapapa kak, baru sebentar saja menunggunya.” Kata Wirma.

“Oh ya Dek Nesa, mana? Kok dak bareng Dek Wirma di sini?” tanya kak Rian.

“Nesa duluan ke musala Kak, kan sebentar lagi akan salat zuhur.” Jawan Wirma.

“O, menunggu di musala, padahal tidak apa-apa di sini, tidak ada rahasia yang akan kakak bicarakan hanya hal biasa saja.” Ucap kak Rian.

“Memangnya apa yang akan Kak Rian sebutkan dengan Adek?” Tanya Wirma.

“Kakak mau menyampaikan salam dari ayah, ibu, adek-adek untuk calon pendamping kakak.” Kata kak Rian sambil bercanda.

“Oh begitu Kak, salam kembali untuk semuanya ya Kak, Adek jadi malu kak.” Kata Wirma.

“Kenapa mesti malu, kan kita sudah sepakat untuk saling membagi suka dan duka kita bersama. Jadi jika ada kabra bahagia atau duka akan kakak sampaikan kepada Adek.” Kata kak Rian.

“Iya ya Kak, Adek belum terbiasa saja dengan hal-hal seperti ini.” Ucap Wirma.

“Sudah terdengar azan Dek, ayo kita segera ke musala untuk salat zuhur.” Ujar kak Rian mengajak Wirma.

“Ayo Kak.” Jawab Wirma.

Mereka berdua segera menuju ke musala dan berwudu untuk melakukan salat zuhur berjemaah di musala. Semua sudah siap-siap akan melakukan salat zuhur berjemaah. Terlihat kak Soni akan memimpin salat zuhur berjemaah di musala kampus. Semua sedang hikmat dan khusuk dalam melakukan salat zuhur berjemaah. Terlihat juga masih banyak mahasiswa yang antri akan salat zuhur berjemaah.

Setelah salat zuhur berjemaah, Wirma dan Nesa segera menuju parkiran motor, mereka akan segera pulang karena tidak ada kuliah lagi. Tadi Wirma sudah sempat pamitan dengan kak Rian bahwa setelah salat zuhur akan pulang ke rumah bersama Nesa.

Nesa menggoda Wirma setelah bertemu dengan kak Rian tadi. Wirma mengatakan tidak ada hal rahasia yang mereka bicarakan, hanya saja keluarga kak Rian nitip salam untukku dan untuk Fira itu saja. Tetap saja Nesa menggoda dengan cie cie.

bersambung . . .

Tanjungpandan, 22 Maret 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post