Menulis 365 hari, hari ke-66 (1137)

Episode indahnya asmara

Bagian 48

Kak Rian mengajak Wirma untuk ke pinggir parkiran sebentar. Lalu kak Rian menyebutkan bahwa dirinya akan datang besok ke kost-an Wirma untuk meminta jawaban dari Wirma. Wirma mengiyakan apa yang diinginkan oleh Kak Rian.

Lalu kak Rian mempersilakan Wirma untuk ke parkiran lagi menemuai Nesa dan kak Rian juga ke parkiran mengambil motornya dan mengucapkan terima kasih atas waktu yang diberikan oleh Nesa kepada dirinya. Nesa mengatakan itu sudah seharusnya dia lakukan untuk temannya.

Sesampai di parkiran, Nesa menanyakan apa yang dibicarakan oleh kak Rian. Nesa langsung bertanya karena kak Riannya sudah pulang duluan. Wirma mengatakan jika besok kak Rian akan datang ke kost-an menagih jawaban atas waktu seminggu yang kuberikan kepada dirinya.

“Menurut Nesa, kak Rian kayaknya lolos deh Wirma untuk menjadi calon pendamping hidupmu karena dalam seminggu ini tak ada cewek yang mengaku-ngaku sebagai pacarnya kak Rian.” Ucap Nesa.

“Iya Nes, insyaallah kak Rian lolos dan akan menjadi calon imamku.”Kata Wirma bersemangat.

“Apalagi selama seminggu ini, beberapa hari kak Rian di RSU untuk menunggui ayahnya bergantian dengan ibunya dan juga berdasarkan percakapan Wirma dengan orang tuanya juga tak perlu diragukan lagi jika kak Rian itu orang yang baik dan calon imam yang tepat untukmu.”Ungkap Nesa.

“Terima kasih ya Nes, kau selalu menyupport dan memotivasi diriku untuk selalu menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Nesa selalu memberi semangat jika diriku merasa terpuruk.” Kata Wirma.

“Itulah gunanya kita bersahabat Wirma, kita harus saling menguatkan di saat temannya merasa terpuruk dan ikut bahagia jika temannya merasa bahagia. Itulah hakikatnya seorang sahabat.”Ucap Nesa.

“Wirma sangat beruntung berkenalan dengan Nesa yang selalu memberi semangat temannya dan selalu ada di saat temannya butuh.”Ungkap Wirma.

Setelah itu mereka segera pulang dan mengendarai motornya masing-masing karena mereka berangkat sendiri-sendiri dari rumah. Nesa dan Wirma, masing-masing segera pulang setelah mengucapkan salam masing-masing. Mereka selalu kompak dan selalu saling menyupport masing-masing.

Sesampai di rumah Wirma, dak lama kedengaran bunyi azan asar dari musala dekat kost-an mereka. Wirma lalu berwudu untuk melakukan kewajiban sebagai umat muslim dan Fira juga ternyata sudah berada di rumah. Namun dia tertidur pulas. Segera Wirma membangunkan adiknya untuk segera berwudu dan salat asar berjemaah. Fira pergi berwudu dengan langkah gontai dan masih terasa mengantuk.

Setelah siap, mereka berdua salat asa berjemaah. Sebelumnya mereka salat sunat dua rekaat sebelum salat asar. Setelah itu mereka lalu salat berjemaah dengan khusuknya. Mereka melakukan salat dengan khusuk dan hikmat. Hanya terlihat gerakan-gerakan orang salat yang berjemaah. Fira sebagai makmum sedangkan kakaknya sebagai imam.

Setelah salat asar, mereka lalu berdoa kepada Sang Khalik meminta perlindungan dan dijauhkan dari marabahaya. Mereka selalu melakukan salat berjemaah jika mereka berdua berada di rumah. Tetapi jika mereka berada di sekolah atau di kampus mereka salat berjemaah di kampus atau di sekolah masing-masing. Semua berjalan seperti biasanya.

Setelah itu, Wirma mengatakan kepada adiknya jika nanti malam, mereka akan kedatangan seorang tamu yaitu kak Rian. Fira lalu mengusulkan agar ada sedikit kudapan untuk tamu yang akan datang nanti untuk teman minum teh. Wirma menyerahkan kepada adiknya, kudapan apa yang akan disiapkan untuk menyambut kak Rian.

Wirma tidak bisa membantu karena dia sedang merekap tugas-tugas kepanitiaan yang akan segera dilaporkan kepada ketua pelaksana. Fira menyanggupi akan membuat kudapan bolu kukus ubi kayu. Fira memang hobi membuat makanan-makanan atau kudapan-kudapan. Di rumah mereka di dusun Karang Endah sana, Fira memang jago memasak kue-kue. Tak heran jika Wirma menyerahkan sepenuhnya kepada adiknya, kudapan apa yang akan dibuatnya.

bersambung . . .

Tanjungpandan, 9 Maret 2023