Elegi Sei Batang
Menulis hari ke-331 (1400)
Episode Pembatalan Rencana Akad
Bagian 122
Menurut Tim SAR pencarian memang dihentikan tetapi mereka masih melakukan pemantauan ke lokasi dan masih berkoordinasi dengan pihak-pihak yang selama seminggu ini selalu melakukan pencarian bersama. Pihak keluarga bisa menerima keputusan Tim SAR tersebut, namun masih selalu berkoordinasi dengan Tim SAR mengenai pencarian korban.
Wirma selalu berdoa dan berharap bahwa kak Rian masih bisa ditemukan walaupun dia hadir di mimpi Wirma dan mengatakan bahwa Wirma harus bisa menerima kenyataan ini bahwa kak Rian sudah tenang di sisi-Nya. Wirma menganggap itu semua hanya bunga tidur yang menghiasi mimpinya dikarenakan Wirma selalu memikirkan kak Rian jadi terbawa dalam mimpinya.
Semakin Wirma pikirkan maka semakin lara rasa di hati Wirma. Wirma selau saja tak bisa melupakan kak Rian dan setelah bermimpi tentang kak Rian maka bayangan kak Rian selalu hadir di pelupuk netra Wirma. Ya Allah kuatkan hati ini dalam menjalani ujian yang Kau berikan ya Allah.
Wirma kemudian bersiap-siap untuk pergi kuliah begitu juga dengan Fira, dia juga akan pergi ke sekolah bersama dengan Wirma. Setelah siap mereka kemudian pergi ke kampus dan ke sekolah bersama-sama. Tak berapa lama sampailah Fira di depan gerbang sekolahnya dan setelah crinyaum tangan kakaknya Fira lalu masuk ke sekolah. Wirma melanjutkan perjalanan menuju ke kampusnya. Tak berapa lama juga sampailah Wirma di kampusnya. Dari kejauhan ada Nesa yang memperhatikan Wirma namun Wirma tak menyadarinya.
“Assalamualaikum Wirma.” Ucap Nesa
“Waalaikumsalam Nesa.”Jawab Wirma.
“Apa kabar Wirma?” Tanya Nesa.
“Kabar baik Nesa.” Jawab Wirma.
Mereka berdua akhirnya berpelukan untuk melampiaskan rasa rindu yang sudah seminggu ini menjalar di hati mereka berdua. Mereka belum bisa berkata apa-apa hanya bahasa tubuh mereka yang menyatakan bahwa mereka saling menahan rindu yang sangat mendalam di hati masing-masing. Sepertinya mereka berdua susah untuk melepaskan pelukan satu sama lain. Mereka juga saling meneteskan air mata yang selama ini tertahan di hati masing-masing.
bersambung . . .
Tandan, 29 November 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi