Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis hari ke-338 (1407)

Episode Pembatalan Rencana Akad

Bagian 126

Dosen segera meninggalkan ruang kuliah dan akan mengajar di kelas lain. Para mahasiswa banyak yang masih mendekati Wirma dan Nesa untuk sekedar bertanya tentang musibah yang mereka alami. Wirma dan Nesa menjawab semua pertanyaan temannya dengan sabar dan teliti. Mereka juga mendoakan agar Wirma dan Nesa tetap semangat menjalani hari-hari ke depannya.

Mahasiswa kemudian pamit karena ada kepentingan lain, ada yang masih mau kuliah, ada yang mau mengerjakan tugas, dan ada yang mau pulang karena kuliahnya sudah selesai. Semua dengan tujuannya masing-masing dan satu-persatu segera pergi dari ruang kuliah mereka saat ini. Tinggallah Nesa dan Wirma berdua yang akan berbagi tentang cerita duka mereka masing-masing.

“Nesa, kita mau berbagi cerita di mana?” Tanya Wirma.

“Gimana kalau di kafe kampus kita saja, sudah lama kita tak ke sana.” Jawab Nesa semangat.

“Ok, Wirma setuju Nes. Ayo kita ke sana.” Ajak Wirma.

“Ayo.” Kata Nesa.

Mereka berjalan menuju kafe kampus. Benar saja suasana kafe kampus masih lengang. Mereka menuju pojok kafe yang selalu menjadi idola mahasiswa di kampus. Seteloah sampai di kafe mereka memesan minuman jus, Wirma jus melon sedangkan Nesa jus alpukat. Ditunggu ya kak minumannya begitu kata pelayan kafe.

“Dari mana kita mau cerita Nes? Siapa dulu yang mau cerita?”Tanya Wirma.

“Dari Wirmalah dulu yang bercerita, Nesa siap mendengarkan dan menjadi pendengar yang setia.”Kata Nesa.

“Baiklah kalau begitu Nes. Waktu itu Sabtu sore kami arisan SMA di rumah kak Soni dan kak Beti. Nah di acara arisan masih ketawa ketiwi kak Rian dan kawan-kawannya. Setelah selesai acara arisan kak Rian meminta Wirma untuk pulang duluan dan kak Rian mau duduk-duduk di tepian Sungai Batang sebentar baru pulang katanya. Wirma mau ikut tapi gak boleh sama kak Rian dan Wirma minta kak Rian pulang gak mau juga katanya. Setelah itu kak Rian mendengar teriakan minta tolong dan kak Rian segera membantu Pak Tono dan akhirnya bisa diselamatkan. Setelah Pak Tono naik, kak Riannya terpeleset dan Pak Tono berusaha menolong tapi karena kondisi beliau masih lemah jadi kak Rian dak dapat ditolong.” Kata Wirma sedih.

bersambung . . .

Tandan, 6 Desember 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post