Menulis 365 hari, hari ke-70 (1141)

Episode indahnya asmara

Bagian 51

“Alhamdulilah dan insyaallah Allah Swt menghendaki kita bersama untuk menggapai cita-cita yang sudah kita rencakan.” Ujar kak Rian.

“Iya Kak, semoga apa yang kita cita-citakan akan dikabulkan oleh Allah Swt dan semoga Allah mempertemukan kita dan kita memang berjodoh nantinya.”Ucap Wirma dengan semangat.

“Aamiin yra, itu harapan kita bersama ya Dek. Semoga Allah Swt mengabulkan dan mengijabah doa-doa kita.” Ucap kak Rian.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Saatnya harus undur diri pikir Rian karena waktu sudah malam. Ketika mereka mengobrol, pintu depan rumah Wirma tidak dikunci dan adiknya Fira ada di kamar. Mereka yakin saja bahwa tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan apalagi kak Rian seorang yang taat beragama dan dari keluarga yang taat menjalankan salat 5 waktu.

“Waktunya kakak pamit ya Dek karena sudah malam sudah pukul 9 malam. Mana Dek Fira kakak mau pamit.” Tanya kak Rian.

“Sebentar Kak, Adek panggilkan Dek Firanya.” Jawab Wirma.

Wirma segera masuk dan ke kamar memanggil Fira untuk menemui kak Rian karena dia akan segera pamit. Setelah itu, mereka berdua menemui kak Rian di ruang depan kost-an mereka.

“Kata Kak Wirma, Kak Rian sudah mau pulang ya Kak?” Tanya Fira.

“Iya Dek Fira, kakak sudah mau pamit karena waktunya sudah malam ne sudah menunjukkan pukul 9 lebih. Terima kasih suguhan makanan dan minumannya, sangat enak dan nyaman. Kapan-kapan kalau kakak pesan boleh ya?” ucap kak Rian bercanda.

“Ah Kak Rian bisa aja, Fira jadi melambung neh dengan pujian kak Rian. Terima kasih atas apresiasinya ya Kak. Insyaallah jika kakak pesan nanti Fira buatkan dan Fira beri bonus.”Ucap Fira menimpali candaan kak Rian.

“Karena sudah malam kakak pamit ya dek Wirma dan Dek Fira. Baik-baik ya di rumah, jika ada apa-apa beritahu Kakak ya Kakak akan siap datang ke sini.” Ucap kak Rian dengan sedikit humoris.

“Ah kakak bisa aja, itu karena kakak sekarang sudah resmi jadi calon kakak ipar Fira ya?” Tanya Wirma dengan sedikit sunggingan.

“Iya Dek Fira betul, semoga kakak, bisa menjadi kakak yang baik untuk Dek Fira dan Dek Wirma ya.” Ujar kak Rian.

“Insyaallah kakak akan menjadi kakak yang baik untuk kami berdua di sini.” Ucap Wirma.

“Aamiin yra. Jaga diri kalian baik-baik ya dan jika kakak sudah pulang segera tutup dan kunci pintunya ya.” Kata kak Rian.

Setelah itu kak Rian segera pamitan dan mengucapkan salam dan mengendarai motornya. Wirma dan Fira melihat kepergian kak Rian sampai kak Riannya tidak kelihatan lagi baru mereka menutup dan mengunci pintu rumah mereka.

Ada rasa haru dibalik kata-kata ang diucapkan kak Rian, sepertinya kak Rian memang orang yang bertanggung jawab dan mengayomi adik-adiknya. Ini terbukti dengan dia mengatakan tutuplah pintu dan kucilah jika dirinya sudah pulang. Seolah Wirma mendapat orang yang akan melindungi mereka dari serangan musuh atau dari segala macam mara bahaya yang akan datang.

Wirma merasa jika dia mendapatkan orang yang tepat dan bertanggung jawab terhadap dia dan keluarganya. Hal itu juga dirasakan oleh Fira. Fira mengatakan jika dia senang mendapatkan calon kakak ipar yang bertanggung jawab dengan mereka berdua dan tentunya nanti akan bertanggung jawab dengan keluarganya. Fira merasa bahagia dan mengatakan jika kak Rian adalah sosok yang tepat untuk jadi kakak iparnya.

Wirma merasa senang atas pendapat dari adiknya walau pun dia lebih muda dari dirinya tetapi setidaknya dia bisa merasakan sosok seperti apakah seorang Rian di matanya. Dia juga bisa merasakan kak Rian sosok yang bisa menjadi pelindung mereka berdua apalagi mereka jauh dari orang tuanya.

bersambung . . .

Tanjungpandan, 13 Maret 2023