Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar Diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis hai ke-19 (1090)

Episode Indahnya asmara

Bag.29

Ketika hari mendekati zuhur, masing-masing keluarga bersiap-siap untulk melakukan salat zuhur bersama. Bagi yang laki-laki salat zzuhurnya di masjid dan bagi wanita salat zuhurnya di rumah saja. Yang belum mandi segera mandi dan membersihkan badan sebelum menghadap Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mereka sudah dibiasakan sejak kecil untuk tidak melalaikan apalagi meninggalkan salat 5 waktu demikian kebiasaan keluarga Pak Imron.

Ibu, Bik Min, dan Hana sudah selesai menyiapkan makan siangnya hari ini. Tetapi karena suara azan sudah berkumandang, mereka meninggalkan aktivitasnya dan mempersiapkan diri untuk menghadap Sang Maha Penguasa Alam Raya. Masing-masing mandi dan berwudu lalu mengerjakan salat zuhur berjamaah bertiga. Sementara itu yang laki-laki sudah pergi salat zuhur ke masjid dekat rumah mereka.

Sejenak semua meninggalkan aktivitas duniawi dan melakukan aktivitas ukhrawi menghadap Yang Maha Agung lagi Maha Memberi. Semua hanyut dalam kehambaan seorang kepada Tuhannya dan semua larut dalam melangitkan doa-doa kepada Yang Maha Mengabulkan doa.

Setelah itu, masing-massing telah menyelesaikan tugas dan kewajibannya sebagai hamba yang taat kepada Allah SWT. Ayah, Rian, dan Salman sudah pulang dari masjid dan ketika masuk mereka mengucapkan salam dan dijawab oleh yang ada di rumah. Sementara itu ibu, Hana, dan Bik Min segera mempersiapkan makan siang yang sempat terhenti karena bunyi azan.

Ibu segera mengecek apa saja lauk, dan peralatan makan yang belum ada. Segera saja dilengkapi dan dipersiapkan. Setelah siap segera Hana diminta ibu untuk memanggil ayah dan kakak-kakaknya untuk segera makan siang bersama. Momen makan bersama meupakan momen yang selalu mereka lakukan di setiap akhir pekan. Di akhir pekan itulah mereka bisa memupuk kebersaan mereka yang selama seminggu hampir dikatakan berjalan sendiri-sendiri.

Akhirnya mereka segera makan bersama 5 anggota keluarga Pak Imron ditambah Bik Min yang sudah mereka anggap sebagai keluarga mereka. Mereka sangat meninkmati hidangan yang disediakan ibu yaitu ikan goreng, sayur asam, ikan asin, sambal, sayur, dan tak lupa buah. Buah yang selalu disajikan ibu yaitu buah pepaya yang murah meriah dan diyakini bisa memperlancar pencernaan.

Mereka begitu menikmati makanan yang ada dan mereka sangat suka dengan menu yang disiapkan ibu mereka. Ibu juga merasa senang karena keluarga dan anak-anaknya sangat menikmati makanan yang disiapkan oleh ibunya. Tentunya sebelum makan tak lupa diawali dengan membaca doa yang dipimpin oleh Salman si putra bungsu Pak Imron dan istrinya.

Setelah makan siang bersama, yang laki-laki segera meninggalkan meja makan dan yang perempuan tentu melakukan beres-beres meja makan. Itu sudah menjadi kebiasaan turun-temurun di Indonesia. Bahkan akan aneh jadinya jika yang membereskan meja makan dan peralatan makan itu anak laki-laki. Walaupun juga tidak dilarang, boleh saja anak laki-laki melakukan aktivitas tersebut.

Biasanya setelah makan siang, ada yang duduk di ruang keluarga. Ayah biasanya membaca koran hari itu, mereka sudah lama langganan koran dan Pak Imronmembiasakan anak-anaknya untuk menyukai membaca. Atau ada juga yang sekedar melihat-lihat tanaman di sampingrumah mereka. Yang jelas ibu tidak menganjurkan mereka untuk tidur setelah makan karena itu tidak baik menurut kesehatan.

Setelah waktu menunjukkan pukul 14.00 –an, masing-masing mereka pergi ke kamar untuk beristirahat sebentar. Yang penting jika ingin tidur siang, sebelum waktu asar harus sudah bangun. Tidak baik tidur siang kelamaan, minimal tidur siang selama satu jam atau satu jam lebih saja. Begitu pun dengnan ibu,Hana, an Bik Min. Mereka juga rebahan sejenak setelah aktivitas di dapur sekitarnya.

“Allah hu akbar allah hu akbar “ Demikian bunyi azan asar yang segera membangunkan Rian dari tidur siangnya. Segera saja Rian membangunkan ayah dan adiknya untuk salat asar di masjid. Begitu juga dengan ibunya, sudah dibangunkan oleh ayahnya. Mereka segera melakukan kewajibannya sebagai umat Islam yaitu melakukan salat asar di masjid bagi yang laki-laki dan di rumah bagi yang wanita.

bersambung . . .

Salam literasi

Tanjungpandan, 19 Januari 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

19 Jan
Balas



search

New Post