Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis hari ke-332 (1401)

Episode Pembatalan Rencana Akad

Bagian 123

Akhirnya mereka melepaskan cengkraman kuat pelukan mereka karena kuliah akan segera dimulai. Nesa mengatakan setelah kuliah nanti mereka akan bercerita panjang lebar tentang luka masing-masing.

“Ayo Nes, kita kuliah dulu, nanti kita bercerita ya.”Kata Wirma dengan sendu.

“Iya Wirma, begitu banyak episode lara kita berdua yang kan terurai padahal kita hanya tak bertemu seminggu lebih.” Ujar Nesa menetes air mata.

“Jangan sampai keduluan dosen masuk kita baru masuk, bisa bahaya nanti.”Kata Wirma.

“Iya Wirma, ayo masuk, kawan-kawan sudah masuk itu.”Ucap Nesa.

Tak lama Sang dosen killer sudah masuk ke ruang kuliah. Seperti biasa beliau bertanya siapa-siapa yang tidak hadir hari ini. Gilira Nesa, Sang dosen berkata.

“Saya ikut berduka cita ya Nesa atas meninggalnya kakekmu, semoga beliau di terima di sisi Allah SWT.”Ucap dosen.

“Terima kasih Bu ucapan dan doanya untuk kakek Nesa.” Ujar Nesa.

“Sama-sama Nesa.”Ujar sang dosen.

Ketika giliran memanggil Wirma, sang dosen juga berkata.

“Ibu juga ikut berduka cita atas belum ada kabarnya tentang alumni mahasiswa kita Rian Hidayat, semoga keluarga tetap tabah dan sabar terutama Wirma yang sabar dalam menerima cobaan dan ujian dari Allah SWT.” Ucap dosen lirih.

“Terima kasih ya Bu atas ucapan dan doanya serta rasa simpati Ibu yang mendalam, mudah-mudahan Wirma bisa kuat dan tegar menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT ini.” Ujar Wirma memelas.

“Sama-sama Wirma.” Ucap dosen prihatin.

Sejenak ruang kuliah hingar-bingar mendengar percakapan sang dosen dengan Nesa dan Wirma, ternyata dalam seminggu ini ada dua berita duka dari keluarga mahasiswa kampus tercinta. Ada beberapa mahasiswa yang langsung mendekati Nesa dan Wirma dan mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya kakek Nesa dan atas belum ada kabarnya tentang kak Rian yang sudah hampir sepuluh hari.

Bu dosen yang killer ternyata mempunyai empati yang tinggi atas duka yang menimpa mahasiswanya. Sang dosen membiarkan mahasiswanya yang mengucapkan duka kepada Nesa dan Rian. Rasa haru dan duka yang mendalam atas kehilangan keluarga dua orang mahasiswa teman mereka.

bersambung . . .

Tandan, 30 November 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi

30 Nov
Balas

Wah...bersambung. penasaran sama ceritanya

30 Nov
Balas

Wah...bersambung. penasaran sama ceritanya

30 Nov
Balas



search

New Post