Suwarni

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Elegi Sei Batang
Gambar diunduh dari Google.com

Elegi Sei Batang

Menulis 365 hari, hari ke-126(1198)

Episode : Pendamping wisuda

Bagian 72

Alhamdulilah, kak Rian selesai memperbanyak skripsinya dan akan membagikan kepada tempat yang telah ditentukan. Kak Rian sibuk membagikan skripsinya. Senyum tersungging dari wajahnya. Kak Rian merasa bahagia karena apa yang direncanakannya menjadi kenyataan. Jika kita bersungguh-sungguh maka Allah akan memberikan jalan yang mulus untuk dia melakukannya.

Kak Rian bersyukur kepada Allah SWT karena apa yang menjadi harapannya dikabulkan oleh Allah SWT. Mulai dari Wirma yang mau menjadi calon pendamping hidupnya walau melalui ujian yang tidak mudah. Kemudian melamar Wirma untuk menjadi calon istrinya yang juga diterima oleh orang tua Wirma walau kesannya dadakan dan mengundang Wirma dan keluarganya untuk menjadi calon pendamping hidupnya.

Semua harapan dan keinginan kak Rian, diijabah oleh Allah SWT. Kak Rian bersyukur kepada Allah SWT karena sudah mengabulkan segala cita-citanya. Kak Rian seperti mendapat durian runtuh karena segala hajat dan keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT.

Kak Rian sibuk mengantarkan skripsinya ke perpus kampus mereka dan tan pa sengaja dia bersenggolan dengan Wirma yang juga akan mengikuti kuliah.

“Maaf Dek, kakak terburu-buru makanya jadi menyenggol adek.” Kata kak Rian.

“ Iya Kak, gakpapa, Namanya juga terburu-buru jadi kadang tidak sengaja menyenggol seseorang di jalanan yang kita lewati.” Ujar Wirma.

“Oh ya Dek, bagaimana keadaan keluarga di kampung?”Tanya kak Rian.

“Mereka baik-baik saja Kak, Oh ya Ayah dan Ibu titip salam untuk keluarga kak Rian.”Ujar Wirma.

“Terima kasih atas salamnya. Salam kembali ya untuk keluarga di kampung.” Kata kak Rian.

“Maaf ya Kak, Wirma mau masuk kuliah, jadi izin meninggalkan kakak.” Ujar Wirma.

“Iya Dek Wirma, silakan. Kakak juga mau mengantarkan skripsi kakak ke perpus kampus.” Kata kak Rian.

“Oh ya, selamat ya Kak atas selesainya sidang dan skripsinya kakak,”Kata Wirma.

“Terima kasih ya Dek, atas apresiasinya dan semoga Adek dan keluarga bersedia untuk menghadiri wisuda kakak nanti.” Kata kak Rian.

“Wirma pamit ya Kak.” Ujar Wirma.

“Silakan Dek, kakak juga akan ke perpus.” Kata kak Rian.

Mereka akhirnya berpisah untuk keperluan masing-masing. Tadinya mereka bertemu tidak sengaja dan akhirnya mereka melakukan aktivitasnya masing-masing. Betapa senang hati kak Rian, seolah mendapat suntikan imun setelah bertemu dengan pujaan hatinya yaitu Wirma. Begitu juga dengan Wirma, alangkah senang hatinya ketika akan kuliah bertemu dengan pujaan hatinya. Kedua insan yang sedang kasmaran itu senang hatinya bertemu dengan pujaan hatinya masing-masing.

bersambung . . .

Tanjungpandan, 8 Mei 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi!

08 May
Balas



search

New Post