Kemarau Hati
Menulis hari ke-77 (1509)
/
Hati yang teriris bak sedang kemarau
Hati yang lara bak sedang menangis
Hati nan nestapa di sengau senja
Ibarat noktah yang kian meredup
Nyala rasa kian mencengkeram
/
Kemarau hati bertubi-tubi
Senada ringkih bertabur onak
Seakan sirna ditelan bumi
Bagai lentera tergugah maya
Menangkis di tepian telaga hati
/
Onak dan duri ratapan hati
Aral dan badai seakan mengekang
Cahaya suram seakan berkelabut asap
Tanpa rasa dan tanpa belas kasih
Semoga sinar terang kembali menyusuri
//
Salam literasi
SungPad, 19 Maret 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap