Kunci Dibawa Pergi
Menulis hari ke-56 (1490)
Bu Imah pulang dari Puskesmas berobat atau kontrol karena kata doktwr jika 2 minggu lagi masih ada rasa sakit.silakan kembali ke puskes. Karena itulah Bu Imah kembali lagi kontrol ke puskesmas. Setelah berobat Bu Imah ke Pom ngisi BBM dan pulang ke.rumah.
Sesampai di rumah, Bu Imah mencari -cari kunci rumah tempat biasanya tetapi tidak ketemu kuncinya. Masih dicari-cari ke tempat biasanya tempat menaruh kunci tapi belum ketemu juga. Sebenarnya Bu Imah ada kunci serap tapi kunci yang biasa ditaruk dintempatnya.harus.dicari pikir Bu Imah.
Setelah belum.ketemu juga, Bu Imah mau.buka.pintu pakai kunci serap yang sama Bu Imah. Betapa terkejutnya Bu Imah, ketika pintu tidak dikunci dan tidak tertitup. Alhamdulilah pikir Bu Imah tidak ada orang yang masuk ke rumah selain dirinya. Ketika.ipar Bu Imah pulang Bu Imah berkata," Dari mana Bik, kok pintu tidak dikunci padahal.kincinya Bibik bawa?" Ya Allah kok bisa ya, tadi perasaan dikunci kata ipar Bu Imah. Itulah ibu-ibu sering pengandalkan perasaan untuk melakukan sesuatu.
Salam literasi
Tandan, 25 Februari 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen pentigrafnya, Bunda. Salam literasi
Mantap