Mencerna llusi
Menulis hari ke-132 (1632)
/
Ilusi yang menjadi remukan ide
Terlalu kompleks tuk dicerna
Bahkan rasanya tak mungkin
Tuk mencerna ilusi yang rungkat
Ilusi yang penuh taburan intrik
/
Sedetik tak kan terlupakan
Secermat hati namun jangan pongah
Sejenak sukma terasa hambar
Walau tlah dilupakan sejak dulu
Menuju zaman futuristik yang akut
/
Serentak gemuruh ilusi menjelma
Dengan ide dan harapan fiktif
Namun tetap menjelma buaian
Prahara menyambar nurani seruni
Jadi ilusi yang tak pernah bertepi
//
Salam literasi
Tandan, 10 Jui 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bait puisi yang menarik Bu. Mantap
Terima kasih Pak. Sukses untuk Bapak dan salam literasi