Mengurai Rasa
Menulis hari ke-14 (1818)
/
Rasa rindu dalam dada yang terpatri
Rasa lara yang menambah beban sukma
Rasa bahagia yang terbersit di hati
Masihkah akan dipertahankan di sanubari
Masihkah merengga kilatan cahaya
/
Galau kala hati dan rasa tak sejalan
Cemas kala sukma dan pikiran tak senada
Pilu kala rindu tak terbalaskan
Tersenyum kala hati dan idea berpadu
Seirama, senada, dan selaras menggema di dada
/
Akankah rasa bisa terurai seperti jerami
Ataukah risau yang menghela nafas
Mungkinkah nurani tak sedang berpihak
Manakala tujuan tak senada harapan
Demi mengurai rasa yang terpendam di sanubari
Demi hati yang sejalan dengan titian
Demi gapai pesona nan luruh di jiwa
//
Salam kebahagiaan
Sungpad, 14 Januari 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar