Menyapa Mentari
Menulis hari ke-1 (1805)
/
Mentari yang menyongsong di ufuk timur
Menyiratkan hati yang sedang tersenyum
Mengibaratkan kalbu yang sedang sahdu
Bak nurani kian berselancar riang
Menatap asa di depan netra yang kian merona
/
Hasrat tuk meraih pesona di depan mata
Keinginan yang selaras dengan nurani berseri
Seakan luruh oleh tiupan aral yang menjemput
Seolah pasrah namun tak ingin berdebat
Karena rona dan ceria menyatu damai
/
Akankah bersengketa di ujung dermaga
Ataukah berpadu menyatu di era titian
Gigih dan tangguh kan dijalani
Demi menjawab sapaan mentari pagi
Esok akan kuraih mahkota penantian
Demi menggapai alunan nada seirama
Di bawah rido Sang Penggenggam Jiwa
//
Salam Kegigihan
Tandan, 1 Januari 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ungkapan rasa mentari. Salam inovasi